Cara memprediksi umur manusia secara ilmiah
Meskipun rahasia umur memang hanya diketahui tuhan, ternyata seorang dokter di Brasil berhasil membuat tes yang bernama Sitting Rising Test (SRT), dimana ini cara ilmiah memprediksi umur manusia. Penemu tes ini bernama Dr. Claudio Gil Araujo PhD yang merupakan seorang spesialis di bidang kedokteran olahraga dan olahraga itu sendiri. Dia menambahkan bahwa tes ini amat mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama, sehingga semua orang mampu melakukannya di manapun mereka berada.
Temuan Dokter di Brasil, Ini Cara Ilmiah Memprediksi Umur Manusia
Untuk melakukan tes SRT yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti tes duduk dan berdiri ini cukup mudah, dimana langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan alas duduk di lantai. Alas duduk yang akan digunakan untuk menghitung umur manusia ini bisa apa saja, baik itu bantal, matras, atau kasur. Yang pasti, kita juga harus menyiapkan pengaman yang akan berguna untuk meredam jika kita terjatuh nantinya.
Cara tesnya juga seperti kita bermain, karena kita akan mengumpulkan poin-poin selama tes berlangsung, dimana yang harus kita lakukan pertama-tama setelah alas di lantai siap adalah untuk duduk bersila di atas alas tersebut. Selanjutnya, kita harus langsung berdiri dari posisi duduk tadi tanpa bantuan apapun. Perlu diperhatikan juga bahwa tidak penting waktu yang dibutuhkan untuk berdiri, karena yang penting adalah kita mampu berdiri dan duduk lagi. Jika kita berhasil berdiri dari posisi kita duduk bersila sebelumnya, kita akan mendapat 5 poin untuk diri sendiri, dan jika berhasil kembali ke posisi bersila maka kita akan mendapat 5 poin lagi. Ini cara ilmiah memprediksi umur manusia yang diciptakan oleh Dr. Claudio.
Lalu dimana letak tantangannya? Ternyata ada aturan lain dimana ketika kita menggunakan bantuan sekecil apapun baik itu dengan bantuan tangan, lutut, bahkan jari untuk menjadi bantuan topang kita saat mengubah pose dari duduk jadi berdiri atau sebaliknya, maka kita akan kehilangan 1 poin. Pemotongan poin juga berlaku jikalau kita mendorong badan kita sendiri saat berdiri. Pemotongan lainnya terjadi jika kita kehilangan keseimbangan, dan poin yang hilang jika itu terjadi adalah 0,5.
Lalu akan digunakan untuk apakah poin yang kita dapat dari tes cara memprediksi umur manusia ini? Poin ini akan digunakan untuk memprediksi persentasi resiko kematian seseorang. Semakin banyak poin yang didapatkan seseorang, makan kemungkinan mereka meninggal karena penyebab yang alami seperti karena penyakit akan berkurang hingga 21 persen, sementara mereka yang hanya mampu mendapatkan skor di kisaran angka 3 atau bahkan kurang dari itu maka harus berhati-hati dan memperhatikan gaya hidup mereka.
Ini Cara Ilmiah Memprediksi Umur Manusia, Tapi Apa Maksudnya?
Menurut Dr. Claudio yang menciptakan tes SRT sebagai cara ilmiah memprediksi umur manusia ini, ia mendapat inspirasi setelah melihat pasien-pasiennya yang menghabiskan masa tuanya hanya dengan duduk terdiam, tapi bisa melakukan tes aerobik seperti biasa. Mereka masih mampu berlari di treadmill ataupun bersepeda, tapi ternyata mereka akan kesulitan ketika harus mengikat tali sepatu mereka. Dr. Claudio langsung berpendapat bahwa kita tidak hanya butuh kemampuan aerobik tapi juga fleksibilitas, kekuatan, hingga keseimbangan. Dan ini terbukti lewat 2000 lelaki paruh baya yang telah melakukan tes ini, dimana 159 orang yang nilainya rendah meninggal dalam waktu 6 tahun setelah pengujian, maka sudah selayaknya menyebut tes ini cara ilmiah memprediksi umur manusia.