Parah,di pantai ini pengunjung berjemur diantara sampah-sampah

Membayangkan liburan di pantai pasti terbersit banyak hal menyenangkan. Bersyukurlah bila dalam bayangan Anda, pantai masih bersih dan menyenangkan. Tidak semua orang bisa menikmati liburan atau berjemur di pantai seperti yang kita rasakan.Meski begitu, jangan sampai kita terlena dan hanya menikmati suasana pantai seperti turis yang acuh tak acuh. Malu lah rasanya kalau negeri kita terkenal sebagai negara maritim tapi tak bisa menjaga keindahan pantainya sendiri.
Berikut ini adalah sebuah gambaran tentang Pantai Dameisha di Shenzhen, China, dan pengunjungnya. Tarik nafas sejenak dan mari kita ‘belajar dari pengalaman’ yang sebaiknya tidak ditiru ini.

1. Sampah di Mana-Mana

Ini adalah pemandangan yang akan Anda dapatkan bila mengunjungi Dameisha Beach Park setahun lalu. Pada musim panas tahun 2014, seusai Dragon Boast Festival, pantai ini tak hanya kedatangan tamu, namun juga kedatangan sampah.
Sampah di mana-mana (viralnova)
Sampah di mana-mana (viralnova)
Konon, sampai ada 362 ton sampah yang menyebar di pesisir pantai. Jadi, hampir tidak ada bedanya liburan di pantai kotor ini dengan berada di tempat pembuangan sampah. Sungguh disayangkan dan tentunya membuat liburan jadi tidak nyaman. Karena bau sampah pun mengganggu saat pengunjung sedang liburan di sana.
Sampah di mana-mana(viralnova)
Sampah di mana-mana (viralnova)

2. Tapi, Banyak Yang Menikmatinya

Seperti yang ditunjukkan dalam beberapa foto Pantai Dameisha ini, banyaknya sampah hampir sama dengan banyaknya pengunjung yang datang. Ada yang berjemur, bermain dengan anak-anaknya, main ponsel dan sebagainya.
Penikmat Pantai (viralnova)
Penikmat Pantai (viralnova)
Di antara pasir pantai yang penuh sampah, masih ada lho yang sempat mandi pasir atau tiduran di antaranya. Duh, nggak kebayang deh kuman dan bau yang ada di sana.
Penikmat Pantai(viralnova)
Penikmat Pantai (viralnova)
Nah, inilah yang mungkin akan membuat kita tidak habis pikir. Meski penuh dengan sampah dan polusi, namun para pengunjung sepertinya tidak terpengaruh. Atau, boleh dibilang ada rasa ‘cuek’ karena mengandalkan petugas pembersih lingkungan.

3. Butuh Berminggu-Minggu Membersihkannya

Faktanya pesisir pantai yang dinikmati negeri dengan populasi terbesar dunia itu, terlalu menimbun banyak sampah. Meminta puluhan orang menyisir pantai penuh kotoran tersebut dalam sehari saja belum tentu bisa membersihkan hingga tuntas, sementara pengunjung hampir setiap hari berdatangan dalam jumlah yang tidak sedikit.
Pembersihan (viralnova)
Pembersihan (viralnova)
Ternyata untuk bisa membersihkan pantai tersebut, dibutuhkan waktu hingga berminggu-minggu oleh petugas kebersihan. Itupun dengan sedikit bantuan alat berat, sehingga bisa mengetahui bahwa ratusan ton sampah muncul pasca parayaan rakyat itu. Padahal, pantai di area Shenzhen ini adalah salah satu pantai yang banyak direkomendasikan untuk liburan.
Pembersihan(viralnova)
Pembersihan(viralnova)

4. Jadilah ‘Pemilik’ Bukan Hanya Penikmat

Syukurlah, setelah sempat disorot dunia karena sampah yang merajalela, akhirnya Pantai Dameisha kembali mendapatkan kecantikannya. Belajar dari pengalaman para pengunjung Pantai Dameisha ini. Kita pun masih sering melakukannya, lho. Misalnya ketika event tahun baru, di pantai, bahkan demonstrasi di tempat umum.
Pantai (photobucket)
Pantai (photobucket)
Milikilah mental pemilik yang bukan hanya penikmat, namun juga pemilik yang merasa bertanggung jawab terhadap apapun miliknya. Bila mengotori, maka bersihkan. Bila menikmati, jangan lupa melestarikan. Selain menjaga kebersihan lingkungan, kita juga sudah menjaga ekosistem alam.
Negara kita termasuk yang memiliki banyak pantai indah dan eksotis. Tapi, jangan hanya jadi pengunjung pasif yang menikmati dan mengeksploitasi keindahannya. Sebaiknya kita pun ikut melestarikan alamnya karena nantinya orang lain dan anak cucu kita akan bisa merasakan juga.
Powered by Blogger.