Fakta tentang seragam Polwan Berjilbab Di Indonesia

Polwan berjilbab di Indonesia akhirnya dilegalkan sejak 25 Maret 2015 kemarin. Keputusan Kapolri ini disambut baik oleh banyak orang. Selain karena kebanyakan warga Indonesia adalah muslim, selama ini juga banyak polwan yang memiliki keinginan untuk berjilbab saat bekerja.Setelah perumusan panjang, akhirnya keluarlah kabar baik itu melalui Keputusan Kapolri No 245/III/2015. Dalam keputusan tersebut juga ada beberapa ketentuan tentang pakaian seragam dan jilbab yang digunakan oleh para polwan. Seperti apa ya kira-kira? Yuk kita simak detailnya di sini.

1. Seragam Berjilbab Tadinya Hanya di Aceh

Seragam polwan berjilbab tadinya hanya ada di Aceh. Kebetulan di sana, setiap wanita memang dianjurkan menggunakan pakaian sopan dan berjilbab. Otomatis hingga instansi pemerintahan pun ikut menggunakan pakaian yang tertutup. Ternyata, polisi wanita di sana bisa bekerja dengan baik walau menggunakan jilbab sebagai seragamnya. Mungkin hal ini pula yang menjadi pertimbangan tambahan supaya semua polwan muslim bisa menggunakan haknya bekerja dengan menggunakan jilbab.
Seragam Berjilbab Hanya di Aceh (c) viva
Seragam Berjilbab Hanya di Aceh (c) viva
Sebenarnya, penggunaan jilbab oleh polwan bukannya dilarang. Hanya saja demi keseragaman dan karena sudah terbiasa dengan aturan yang ada, penggunaan jilbab di kalangan polwan masih dipikirkan oleh para petinggi Polri. Setelah penantian yang cukup lama, akhirnya lahir Keputusan Kapolri No 245/III/2015 yang memberikan kesempatan pada polwan muslimah di seluruh Indonesia untuk berjilbab saat bekerja.

2. Pakaian Polwan Berjilbab

Untuk pakaian, para polwan memang memiliki beberapa variasi pakaian sesuai dengan divisi yang mereka jalankan. Namun sesuai dengan syariat Islam, pakaian polwan berjilbab ini dimodifikasi agar lebih islami.
Pakaian Polwan Berjilbab (c) fajar
Pakaian Polwan Berjilbab (c) fajar
Beberapa di antarnya adalah pakaian dengan lengan yang lebih panjang. Selain itu atasan pakaian polwan dikeluarkan dan diberi gesper. meski demikian, tetap sedikit lebih longgar. Untuk bawahan, rata-rata menggunakan celana atau rok. Tampilannya terlihat anggun dan bersahaja, serta tetap rapi meski pakaiannya lebih longgar daripada polisi wanita umumnya.

3. Model Jilbab Bukan Yang Kekinian

Karena untuk keperluan dinas, jilbab yang digunakan pun modelnya sangat basic. Bisa dilihat saat peragaan busana polwan berjilbab yang dipertunjukkan saat pengumuman keputusan Kapolri. Anda tidak akan melihat Polwan yang menggunakan jilbab warna-warni. Kebanyakan warna jilbab yang diijinkan adalah warna polos hitam, coklat tua, abu-abu, putih atau warna sesuai pakaian olah raga kedinasan.
Model Jilbab (c) republika
Model Jilbab (c) republika
Tak hanya warna yang polos, model jilbab pun tidak banyak modifikasi seperti yang digunakan orang saat ini. Selain lebih rapi dan resmi, juga lebih sederhana dan memudahkan saat bekerja.

4. Doa Dan Dukungan Rakyat Menyertai Polwan Berjilbab

Banyak netizen dan masyarakat yang menyambut baik keputusan memperbolehkan polwan berjilbab ini. Doa dan dukungan teriring pada para polwan agar lebih amanah dalam menjalankan tugas.
Do'a dan Dukungan Rakyat (c) republika
Do’a dan Dukungan Rakyat (c) republika
Di luar negeri seperti Inggris, beberapa polisi wanita sudah lebih dulu diperbolehkan menggunakan jilbab dengan leluasa meski negara tersebut bukan dari mayoritas muslim. Semoga dengan keputusan ini, bisa membantu memfasilitasi polwan muslimah agar lebih nyaman dan tentram saat bekerja.
Jilbab memang merupakan pakaian yang dianjurkan dan diwajibkan bagi muslimah dari jaman Nabi hingga kini. Bagi wanita masa kini yang sudah terpanggil untuk menggunakan hijab, tentunya perlu mendapat dukungan. Selamat bekerja untuk para polwan muslimah di Indonesia.
Powered by Blogger.