Pentingnya Tes Grafis
Tes grafis, mungkin bisa jadi salah satu bagian yang paling tidak disukai dalam serangkaian psikotes. Banyak yang mengeluh ketidakmampuan mereka dalam menggambar menjadi persoalan serius mengenai hasil akhir dari tes grafis tersebut, gambar jelek maka hasilnya juga jelek. Persoalannya sebenarnya bukanlah jelek atau bagusnya gambar, karena tes grafis tidak lomba melukis gambar manusia.
Jadi hal pertama yang perlu diketahui adalah tidak perlu takut kita bisa menggambar dengan bagus atau tidak. Jadi solusinya adalah gambarlah dengan senang hati tetapi serius. Percaya atau tidak, coba bandingkan gambar Anda, ketika tertekan dan malas, dengan santai serius, pasti akan berbeda. Oleh karena itu, ini menjadi hal penting sebagai impresi pertama bagi psikolognya. Hal pertama yang mereka lihat adalah keseriusan orang yang menggambar gambar tersebut, jika terlihat asal-asal, jangan sedih jika kertas itu akan dibuang.
Hal kedua yang perlu diingat bahwa tes grafis masuk ke dalam bentuk tes yang memiliki validitas tinggi (kekuatannya mengenali suatu permasalahan terbilang sangat tinggi dan mendalam) oleh karena itu, sebenarnya tidak ada alasan atau celah untuk melakukan kecurangan, cheating,atau faking dalam tes jenis ini. Tes ini melihat atau menggambarkan diri kita yang berasal dari alam bawah sadar, jadi sebenarnya, ketika kita menggambar, yang kita gambar itu adalah refleksi diri kita yang tersembunyi di alam bawah sadar. Cara kerjanya mungkin sama seperti hipnotis, jika hipnotis secara verbal (diomongkan), maka tes grafis lewat tulisan tangan.
Jadi tidak ada istilah mencontek disini. Bahkan, membaca banyak buku-buku popoler tentang tes gratis, menurutku sebenarnya itu hampir tidak ada gunanya, ya mungkin ada sedikit pengaruhnya, tapi tidak impact, berpengaruh besar. Kecuali membaca buku pegangan psikolog, ya itu beda lagi ceritanya. Tapi yang aku tekankan disini adalah, untuk tes grafis tidak ada gunanya kita melakukan itu, karena itu tadi, tes ini benar-benar bisa diandalkan untuk menyeleksi orang seperti apapun.
Beberapa waktu lalu, aku mendapat jatah lagi sebagai asisten psikolog untuk tes seleksi calon kepala Madrasah se Jawa Tengah. Aku merasa sedikit lucu melihat gambar-gambar dari ibu dan bapak guru tersebut. Bisa dibilang, hampir 50%-75% mereka menggambar manusia dengan sosok seorang guru atau kepala Madrasah yang mereka impikan jika mereka terpilih nanti. Ada beberapa yang sangat lengkap, mulai dari papan tulis, siswanya, meja kepala sekolah, dll. Hal ini jadi terlihat lucu karena dalam psikotes ini tidak adu kontes menggambar dengan tema “harapanku” atau “cita-citaku”.
Jadi hal ketigayang perlu diperhatikan adalah tidak perlu mengimpresi psikolognya dengan hal-hal seperti itu, misalnya, menggambar sosok ceria dan suka senyum dibalik meja teller ketika tes calon karyawan bank. Solusinya adalah, sebagai contoh, jika memang sosok guru yang ada dipikiran kita untuk digambar, gambarlah sosok guru tersebut sesuai dengan diri kita maka detail-detailnya akan mengikut sendiri.
Tentang tujuan tes ini, apa sih kegunaannya? Jawabannya banyak sekali. Tes ini benar-benar tidak bisa diremehkan. Tes ini bisa melihat gejala psikopatologis (abnormal) dengan jelas, mulai dari yang ringan sampai berat. Misalnya, stres, depresi, trauma, gangguan antisosial, agresifitas, dan bahkan skizofrenia serta tes ini juga bisa melihat kecenderungan orientasi seksual seseorang. Untuk tujuan akhirnya, tes ini bisa berperan sangat besar dalam rekomendasi, misalnya, IQ nya bagus, kepemimpinanya baik, tetapi memiliki kecenderungan agresifitas, maka untuk posisi karyawan bank, kemungkinan dia akan tidak lulus.
Seperti yang dijelaskan di awal tadi, tes grafis bekerja dengan detail-detail sehingga harus dikerjakan dengan serius. Setiap guratan, detail, bentuk, dari yang terkecil sampai terbesar, tertebal sampai tertipis punya makna masing-masing, dan sedikit saja bocoran, menghapus saja memiliki interprestasi tersendiri. Oleh karena itu, tips keempat adalah kerjakan setiap detail dengan baik dan serius, maka kesimpulan yang akan diperoleh dalam interpretasi bisa lebih lengkap.
Ya, sepertinya itu saja yang bisa aku bagikan, sedikit tips dan info tentang seluk beluk tes grafis. Semoga bermanfaat :)
ferry silitonga
No comments
PILIH PLATFORM KOMENTAR DENGAN MENG-KLIK