rahasia-rahasia tentang seks

Ada beberapa persoalan menyangkut seks yang sering terjadi dalam kehidupan perkawinan, yang seringkali terabaikan. Banyak masalah seks yang timbul antar pasangan yang penyebabnya adalah karena ketidaktahuan. Selain itu masalah timbul akibat tersendatnya keran komunikasi. Masing-masing memiliki rahasia seks yang tak ingin diketahui pasangannya. Tentu saja ini oke-oke saja, asalkan tak mengganggu satu sama lain yang mengakibatkan salah kaprah. Apa saja rahasia yang dimiliki oleh pria dan wanita itu?
I. Fantasi Seks.
Jika kamu termasuk salah seorang yang gemar berfantasi saat di atas ranjang, asal tetap dilakukan dengan pasangan, tentu boleh saja dilakukan. “Silahkan saja. Orang tak pernah tahu siapa yang bakal muncul dalam fantasinya. Dan pasangan tidak harus tahu. Fantasi seks akan bermanfaat asal diterapkan bersama pasangan yang akan menimbulkan kenyamanan dan keharmonisan hubungan.” Fantasi seks diterapkan dan merupakan bagian dari terapi bagi penderita disfungsi ereksi. Seseorang yang melakukan fantasi seks, belum tentu menginginkan hubungan sesungguhnya dengan orang yang ada dalam fantasinya. Misalnya, seorang wanita yang memiliki fantasi dengan membayangkan berhubungan intim dengan Mike Tyson, namun ketika benar-benar Mike Tyson itu hadir ke hadapannya, mungkin dia malah lari ketakutan.
II. Masturbasi.
Masturbasi dapat dikategorikan sebagai variasi seks, oleh karena itu dapat dilakukan sebagai selingan. Namun yang perlu diingat adalah jangan sampai masturbasi menimbulkan neurosis. Kalau tidak dilakukan biasanya akan membuat seseorang mengalami gangguan pusing. Yang perlu diwaspadai dan perlu pengobatan, jika seorang mahasiswa yang kalau belum masturbasi lalu tak bisa belajar dengan baik.
Bagi setiap pasangan apapun boleh dilakukan, asal ada tiga syarat yang harus dipenuhi;
1. dikehendaki bersama
2. kedua pihak senang
3. tidak ada itikad buruk
III. Cemas potensi seks
Semua pria memiliki kecemasan dalam kehidupan seks mereka, terutama berhubungan dengan bertambahnya usia. Perbedaan gender pria dan wanita yang ada di masyarakat justru merupakan beban bagi pria. Karena sudah terdapat stigma bahwa pria lebih kuat seksnya, lebih pandai dalam hal seks, sementara wanita lebih lemah.
Akibatnya apa yang terjadi? Pria jadi punya beban, karena ia harus selalu bisa ereksi, harus bisa memuaskan pasangannya. Padahal kenyataannya tidak selalu demikian, oleh karena itu mereka mudah gundah. Misalnya: lho koq kepunyaan saya kecil? Mengapa saya cepat selesai? Dan sebagainya.
Pada akhirnya, pria selalu berusaha untuk selalu prima dalam berhubungan seks. Padahal, seiring bertambahnya usia, potensi seks mereka pun turut berimbas. Pada pria usia 30, telah terjadi penurunan seks akibat stress yang kian bertambah. Seorang pria dituntut lebih bekerja keras karena memiliki keluarga. Pada usia 40 akan bertambah menurun, karena ada gangguan penyakit yang mengintai, seperti; diabetes, darah tinggi atau stress kian tinggi.
Sementara bagi wanita, sebenarnya ada pula kekhawatiran, terutama menyangkut soal usia. Wanitayang telah melahirkan misalnya; khawatir akan bentuk tubuhnya yang sudah tidak menarik lagi. Kekhawatiran kian bertambah dengan datangnya masa menopause, di mana mereka menganggap bahwa daerah seputar organ intim menjadi kering. Namun tentunya berbagai masalah dapat diatasi.
IV. Pura-pura orgasme.
Hampir semua wanita pernah berpura-pura mengalami orgasme. Sama seperti pria yang memiliki tekanan harus memuaskan pasangannya, wanita pun mengalami tekanan dalam hal orgasme. Bedanya, wanita dapat berpura-pura mencapai puncak hubungan seks (orgasme), sementara pria tidak dapat berpura-pura ereksi.
Dalam benak wanita mungkin dengan berpura-pura orgasme, bertujuan agar pasangannya tidak kecewa. Mungkin sesekali  hal ini dapat diterima, namun yang paling bijak adalah membicarakan masalah ini bersama pasangan. Komunikasi yang jujur, dukungan, dan penerimaan bahwa kehangatan dan kasih sayang merupakan sesuatu yang lebih penting.
Bila hal ini tidak dibicarakan, dan wanita tetap melakukan sandiwara orgasme, maka dapat menurunkan dorongan seks, atau bahkan menghilangkannya. Akibatnya karena tidak puas, dapat menimbulkan rasa keterpaksaan, tentunya tidak ada kenyamanan dan kenikmatan, yang akibat buruknya, vagina bisa menegang.
V.  Kejenuhan.
Jenuh dalam perkawinan merupakan sesuatu yang wajar terjadi. Namun hendaknya kejenuhan itu harus disadari oleh kedua pasangan, agar keduanya dapat melakukan antisipasi. Antisipasinya dengan melakukan penyegaran dengan berbagai variasi. Bukan hanya variasi dalam hubungan seks, tapi juga variasi yang kecil namun berarti. Misalnya variasi lingkungan, penampilan, rutinitas sehari-hari, atau bahkan bisa juga dengan mengganti parfum dengan aroma wewangian lain. Semua ini juga disebut variasi, jadi orangnya boleh sama, tetapi secara psikologis berbeda.
VI. Diskusi seks.
Berbeda dengan kelima rahasia seks di atas yang seringkali menjadi hambatan. Rahasia kali ini merupakan jurus pamungkas, agar seks menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi setiap pasangan pasutri. Berkomunikasilah dan diskusi mengenai seks, saat kebersamaan itu datang, di manapun berada.
Menciptakan seks sehat dengan cara;
- komunikasi seks harus dibina
- sediakan waktu berdua pasangan
hubungan seks jangan berlaku sebagai sesuatu yang rutin, namun harus sebagai sesuatu yang seakan baru.
- jaga kesehatan, baik psikis dan fisik. jangan biasakan minum obat atau ramuan tanpa mengetahui komposisinya.
- begitu ada masalah seks, jangan dibiarkan berlarut-larut, segera cari jalan penyelesaiannya.
jadi kesadaran dalam berkomunikasi itu penting untuk menciptakan kenyamanan dalam berhubungan.

No comments

PILIH PLATFORM KOMENTAR DENGAN MENG-KLIK

Powered by Blogger.