kisah cinta dan segala kerumitannya patah hati

Istilah "It's Complicated" mungkin baru tenar beberapa tahun terakhir ini. Istilah tersebut awalnya digunakan oleh sebuah situs jejaring sosial untuk menerangkan status hubungan si pemilik akun. Kini, istilah itu makin mewabah, bahkan menjadi judul salah satu buku Alexandra Dewi, "It's Complicated: Teman Sharing Ketika Hubungan Menjadi Rumit".

Banyak buku diterbitkan untuk menjelaskan dan membuai orang tentang cinta dengan cara yang penuh romansa dan manis-manis. Tetapi Alexandra Dewi, dalam buku barunya justru memaparkan segala hal yang rumit tentang cinta.
"Untuk siapa saja yang merasa asmaranya saat ini dalam posisi membingungkan alias complicated, or you feel stuck, buku ini ditulis dengan harapan just to make you feel a little bit better, little less confused. I do not believe there are any single easy answer. Nasihat dari para ahli terkenal sejagat pun, it should in no way be used as a substitute for your own common sense," tulis Alexandra dalam kata-kata pengantarnya.
Buku yang proses penulisannya memakan waktu hanya 4 bulan ini dituliskan dengan bahasa yang gamblang. Seperti bicara dengan teman, lengkap dengan kata-kata sehari-hari, dicampur istilah-istilah dalam bahasa Inggris, bahkan istilah anak-anak muda sekalian. Dalam tutur kata yang santai itu, Alexandra menyusun 19 bab dalam buku ini dengan cerita-cerita mengenai kegalauan-kegalauan yang dialami oleh masyarakat perkotaan, mulai dari cinta bertepuk sebelah tangan, perselingkuhan, cewek matre, setelah putus susah untuk move on, dan banyak hal lain yang sebenarnya sudah lumrah terjadi di dunia percintaan, tetapi kadang tabu untuk dibicarakan. Atau bahkan, takut untuk dibicarakan karena takut dihakimi oleh orang yang mendengarkan. Mereka yang punya masalah percintaan, kadang punya keinginan untuk bercerita kepada orang lain, tetapi enggan atau malu. Nah, di situlah buku ini berada. Menjadi teman berbagi kisah dan kadang tersempil nasihat-nasihat kecil tanpa bermaksud mengajarkan atau mendikte si pembaca. Cocok untuk menemani saat-saat sedang galau dan memiliki waktu luang untuk membaca dan "mengintip" pengalaman orang lain yang "senasib sepenangggungan" dalam bidang cinta.
Dalam peluncuran buku yang dilangsungkan di toko buku Kinokuniya, Kamis (2/12/2010), Alexandra Dewi bertutur, buku ini diciptakan berdasar cerita-cerita yang ia dengar dari teman-teman dan orang-orang di sekitarnya, kemudian ia coba kaitkan dengan dunia psikologi. Tetapi karena dari awal konsepnya adalah dalam bentuk "sharing", buku ini  bertindak seperti teman, bukan untuk mengajarkan atau menghakimi, tetapi memaparkan keadaan segamblang mungkin, namun keputusan akan kembali kepada Anda, yang sedang merasa rumitnya menjalin cinta. "Karena orang luar bisa menghitung kasar dan memperkirakan, tetapi yang merasakan kan kita, dan logika amat sulit bergabung dengan perasaan," jelas Alexandra mengenai bukunya yang sudah ada di toko-toko buku besar yang dijual seharga Rp 45.000 itu.
"Saya berharap buku ini dapat membuat Anda yang membaca  merasa sedikit lebih baik dan rasa kebimbangan yang Anda rasakan dapat sedikit berkurang. Saya juga berharap, buku ini dapat menjadi teman yang ikut merasakan apa yang Anda rasakan serta memberi kekuatan untuk dapat memaknai lebih dalam lagi mengenai arti cinta yang sesungguhnya," tutup Alexandra.
Alexandra Dewi adalah lulusan Bachelor Business Administration dari American College for the Applied Arts, saat ini menjabat sebagai Managing Director Sun Hope Indonesia, co-owner butik Secret Wardrobe, juga pernah menerbitkan beberapa buku, seperti I Beg Your Prada, Queen of Heart, The Heart Inside the Heart, dan Little Pink Book.

No comments

PILIH PLATFORM KOMENTAR DENGAN MENG-KLIK

Powered by Blogger.