beberapa Fakta Tentang Minuman Bir
Kalau saja Amerika Serikat mempunyai minuman beralkohol resmi, maka mungkin namanya adalah bir. Menurut Brewers Association, secara keseluruhan pasar bir AS senilai $ 101.000.000.000 pada tahun 2009. Lebih dari 205 juta barel bir dijual (1 barel sama dengan 31 galon bir). Pada tahun yang sama, ada 1.595 tempat pembuatan bir di AS yang merupakan hasil fermentasi material tertentu mulai dari light lager sampai chocolaty stouts.
Tulisan ini merupakan terjemahan dari rangkuman Stephanie Pappas, Penulis Senior LiveScience tentang beberapa fakta mengenai bir.
Apa yang mengapung ke bawah …
Peminum bir yang jeli mungkin melihat bahwa ketika bir dituangkan ke dalam gelas, akan tampak gelembung bir yang menentang hukum fisika yaitu mengambang turun bukannya naik.
Menurut analisa tahun 2004 oleh peneliti Stanford, ternyata orang-orang tidak pernah terlalu banyak minum. Kadang-kadang gelembung bir benar-benar mengambang ke bawah. Karena tarikan dinding kaca, mereka menemukan gelembung bir lebih mudah mengambang di tengah kaca. Dengan gelembung naik maka menarik cairan sekitarnya ke permukaan. Ketika bergabung dengan gelembung buih dari bir, cairan mulai kembali ke sisi kaca dan menyeret gelembung kecil turun.
Para peneliti menggunakan kamera super-slow motion untuk menangkap turunnya gelembung dan mencari tahu misterinya. Itu salah satu cara untuk memenangkan taruhan bar.
… Tapi tidak baik bagi kepala Tentu saja, bir memiliki kelemahan juga yaitu memabukkan. Alkohol memiliki semua jenis efek buruk pada tubuh, mulai dari tidur yang terganggu sampai dehidrasi. Akibatnya dapat membuat Anda merasa buruk di hari berikutnya.
Minuman beralkohol cukup dapat mematikan. Konsekuensi jangka panjang terlalu banyak minum adalah penyakit hati dan peningkatan risiko kanker. Menurut sebuah studi tahun 2009 yang dipublikasikan dalam jurnal Cancer Detection and Prevention, semakin banyak kita mengkonsumsi minuman beralkohol maka semakin tinggi risiko terkena kanker. Peminum berat memiliki risiko terserang kanker tujuh kali lipat dari oyang tidak minum minuman keras (teetotaler). Setiap hari minum dapat juga meningkatkan risiko perut, usus besar, dubur, hati, pankreas, paru-paru dan kanker prostat.
Bir baik untuk tulang … Memang bir bukanlah sebagai makanan kesehatan pada saat ini tetapi bir setidaknya mengandung satu bahan yang baik bagi tubuh yaitu silikon.
Sebuah penelitian yang dirilis pada bulan Februari 2010 di Journal of Science of Food and Agriculture mengungkapkan bahwa beberapa gelas bir dapat memberikan tingkat harian silikon sehat dan penting bagi kesehatan tulang. Bir kaya barley malt dan hops memiliki banyak kandungan silikon, dengan Pale Ales menempati peringkat paling atas. Wheat Beer dan Lager Beer mengandung sedikit silikon.
Cahaya dapat merusak bir Bir bisa menghancurkan sebuah pesta. Untungnya, ilmu pengetahuan dapat membantu kita untuk mencegah bencana tersebut.
Meskipun banyak orang menyalahkan lama pendinginan yang menjadi penyebab bir berasa “skunked”, tetapi sebenarnya justru cahayalah yang merusak minuman tersebut. Sebuah studi 2001 diterbitkan dalam Chemistry – A European Journal menelusuri pengaruh cahaya terhadap mutu bir. Senyawa pada tanaman hop (isohumulones) yang terdapat pada bir sangat peka terhadap cahaya. Lama penyinaran menyebabkan reaksi kimia pada isohumulones menjadi “tiol skunky”. Dinamai “tiol skunky” karena menyerupai senyawa yang terdapat dalam kelenjar hewan sigung. Itulah mengapa bir biasanya disimpan dalam botol coklat atau hijau agar dapat menjaga kualitas bir.
Pembuat birlah yang sebenarnya ahli genetika ragiTerima kasih kepada pembuat bir Bavaria dari Abad Pertengahan. Tanpa sengaja mengutak-atik genetika ragi maka bir lager ringan dengan rasa renyah tidak mungkin ada.
Menurut sebuah penelitian di tahun 2008 dalam jurnal Genome Research, bir mulai muncul ketika para pembuat minuman keras melakukan fermentasi di musim dingin. Ragi bir (S. cerevisiae) tidak bisa fermentasi dengan baik di suhu dingin, sehingga agar bisa bertahan hidup maka melakukan hibridisasi dengan ragi yang lain yaitu S. bayanus yang tumbuh dengan baik di cuaca dingin. Dan strain ragi yang dihasilkan adalah S. pastorianus , sekarang digunakan pada minuman bir (lager) di seluruh dunia.
Penggunaan alternatif dari bir
Bir tidak hanya menyenangkan untuk minum. Dalam memasak, bir bisa dipakai untuk saus rasa barbecue, roti season bread dan ayam panggang.
Tetapi tidak ada yang bisa menandingi apa yang dilakukan oleh John Milkovisch, seorang pensiunan tukang melapis perabot rumah kereta api dalam memanfaatkan bir. Sejak tahun 1968, Milkovisch menghabiskan 18 tahun hidupnya dengan melapisi bagian luar rumah sederhananya di Houston dengan kaleng bir yang diratakan. Dia menutup atap dan pagar rumahnya dengan halus dan rapi . Milkovisch meninggal pada tahun 1988 dan sekarang rumahnya dijadikan museum. Menurut situs Beer Can House, proyek sederhana ini memberikan sebuah inspirasi bagi umat manusia.
Sekarang ini siapa saja yang suka minum bir…
Menurut sebuah jajak pendapat Gallup bulan Juli 2010, pada saat ini bir adalah minuman yang disukai oleh para pria. Dari 67 persen orang dewasa AS yang minum alkohol, 54 persen pria menempatkan bir sebagai minuman beralkohol yang paling disukai. Hanya 27 persen wanita yang menyukai bir . Liquor merupakan minuman beralkohol yang sama-sama disukai oleh kedua jenis kelamin. Sedangkan wanita sangat menyukai anggur terutama para wanita yang berumur di atas 50 tahun.
Bir lebih populer di kalangan kaum muda. Separuh dari kalangan muda berusia 18-34 tahun menempatkan bir sebagai daftar minuman memabukkan utama mereka. Midwesterners adalah peminum bir paling unggul di Amerika Serikat, tetapi tidak banyak. Empat puluh enam persen dari Midwesterners mengatakan bir adalah minuman favorit mereka, dibandingkan dengan Timur (42 %), Barat (40 %) dan Selatan (30 %).
Yang minum bir kemudian …
Manusia dan ragi telah bekerja bersama selama ribuan tahun untuk menciptakan minuman beralkohol yang lezat. Pada awal abad ke-6 SM, Sumeria kuno telah menemukan seni fermentasi. Pada abad ke-19 SM, mereka menulis resep bir ke tablet dalam bentuk Hymne untuk Ninkasi (dewa bir perempuan).
Budaya lain di seluruh dunia mengembangkan bir secara bebas, tetapi pekerjaan pembuatan bir selalu dilakukan oleh perempuan. Tenenit adalah dewi bir perempuan Mesir, seperti Dewi bir Zulu yaitu Mbaba Mwana Waresa. Sebuah studi pada tahun 2005 menemukan bahwa di antara orang-orang Wari Peru kuno, para perempuan elit menyeduh minuman dengan bir. Berabad-abad kemudian, wanita mendominasi iklan produk bir di Eropa, menurut sebuah artikel tahun 1993 di Yankee Brew News oleh antropolog bir Alan Eames. Menurut Eames, tidak sampai akhir 1700-an, bir menjadi minuman yang didominasi oleh laki-laki.
Apa itu HOP ?
Hop (Humulus L.) memberikan bir rasa pahit dan aroma fruity yang kuat serta mempunyai efek yang baik bagi pernderita kanker. Hop merupakan sumber antioksidan terbaik dalam melawan kerusakan sel dibandingkan dengan anggur merah, teh hijau dan produk kedelai karena mengandung xanthohumol (sebuah senyawa yang hanya ditemukan dalam hop), menurut sebuah penelitian tahun 2000 dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry.
Kabar buruknya adalah kita harus minum sekitar 118 galon (450 liter) bir sehari untuk melihat manfaat kesehatan dari antioksidan yang ada pada hop. Akhirnya, peneliti berharap dapat melakukan distilasi dengan baik agar anti-kanker hoppy dapat diubah menjadi pil yang membantu pencegahan kanker.
Apa yang ada di dalam gelas?
Sebagian besar air, bunga, jamur dan biji-bijian.
Bir mendapatkan banyak rasa dari hop, sebuah tanaman merambat dengan bunga yang lebat dan lebih terlihat seperti mini-pinecones. Alkohol dalam bir berasal dari biji-bijian, biasanya jelai (barley) yang mengalami proses peragian dan kemudian direndam dalam air untuk mengekstrak gula-nya. Gula menjadi sumber makanan bagi ragi. Ragi adalah jamur kecil uniseluler yang tumbuh subur pada gula dan mengeluarkan alkohol.
Ragi biasanya disaring keluar terlebih dahulu dalam pembuatan bir komersial sebelum dimasukkan ke dalam botol. Tetapi ragi tetap meninggalkan rasanya yang khas. Sebuah studi yang diterbitkan pada bulan Agustus 2010 di Journal of Proteome Research menemukan bahwa bir mengandung berbagai protein yang mengejutkan yaitu 62 jenis. 40 jenis protein berasal dari ragi. Para peneliti mencatat bahwa protein ini penting dalam memberikan efek busa pada bir.
No comments
PILIH PLATFORM KOMENTAR DENGAN MENG-KLIK