5 Hal yang Tak Perlu Dirahasiakan pada Dokter Kandungan
(Foto: thinkstock)
Seorang dokter bekerja di bawah sumpah, sehingga tidak boleh sembarangan mengumbar gosip tentang pasiennya. Jadi jangan khawatir, tidak ada yang perlu ditutup-tutupi demi kesehatan dan keselamatan kandungan itu sendiri.
Dikutip dari CNN, Jumat (8/10/10), hal-hal yang penting untuk disampaikan dengan jujur saat memeriksakan kandungan di antaranya adalah:
1. Siapa ayah dari anak yang dikandung?
Dokter tidak sedang bicara soal moral dan legalitas perkawinan ketika menanyakan hal tersebut. Beberapa hal menyangkut kesehatan janin erat kaitannya dengan garis keturunan, sehingga penting untuk diketahui.
Contohnya jika golongan darah sang ibu bertipe negatif sementara ayahnya positif, maka sang ibu perlu disuntik Rh imunoglobulin untuk menjamin keselamatan janin. Berkaitan dengan etnis juga perlu disampaikan, sebab
perkawinan antaretnis tertentu punya risiko lebih tinggi untuk menghasilkan penyakit keturunan.
2. Apakah sering mengonsumsi alkohol?
Jangan khawatir, dokter tidak akan menghukum seseorang yang minum alkohol karena bukan kewenangannya. Konsumsi alkohol penting untuk diketahui karena berkaitan dengan reaksi dan interaksi obat di dalam tubuh.
Selain itu, konsumsi alkohol juga meningkatkan risiko kanker payudara sehingga dokter bisa menentukan jenis pemeriksaan dengan lebih efisien. Jadi buat apa ditutup-tutupi?
3. Pernah berhubungan seks dengan berapa orang?
Rasanya dokter tidak akan meminta pasiennya menyebutkan satu persatu. Pertanyaan ini hanya ingin memastikan kecenderungan seksual seseorang, apakah monogami atau poligami (resmi atau tidak resmi).
Apabila ada kecenderungan poligami atau berhubungan seks dengan lebih dari pasangan, seseorang lebih berisiko terjangkit infeksi menular seksual (IMS). Dalam kondisi semacam ini, dokter perlu memprioritaskan pemeriksaan yang sesuai.
4. Pernahkah melakukan aborsi?
Biasanya dokter akan menanyakan hal ini pada pasien yang datang dengan keluhan sulit punya keturunan. Hal ini tentu saja penting diketahui karena erat kaitannya dengan kesehatan organ reproduksi.
Jika seseorang pernah aborsi, kemungkinannya adalah pasien tersebut pernah subur lalu menjadi tidak subur karena dikuret dan terjadi luka. Selain itu luka bekas aborsi juga penting diketahui jika hendak menjalani operasi leher rahim, karena pasti butuh penanganan berbeda.
5. Apakah gairah seks menurun?
Segala hal yang menyangkut gariah seks memang paling nyaman jika dibicarakan dengan pasangan. Namun jika dokter kandungan menanyakan hal itu, akui saja apa yang dirasakan sebab sebenarnya dokter sedang memeriksa kondisi hormonal pasiennya.
Gairah seks yang menurun bisa saja menandakan depresi yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kesuburan, kehamilan dan janin. Namun yang paling penting, gejala ini juga menunjukkan adanya gangguan tiroid yang bisa mempengaruhi metabolisme secara umum.
No comments
PILIH PLATFORM KOMENTAR DENGAN MENG-KLIK