Jika temanmu selingkuh,ini yang harus kamu lakukan
Sepertinya sudah menjadi trend belakangan ini perempuan pelakor (perebut laki orang) nyata-nyata berani tampil bersama pasangannya yang adalah suami orang.
Heboh si NM tampil mesra di snapchat bersama suami NU, pasti semua perempuan manapun ikutan geram ya? Begitu pun dengan saya. Justru sebelum kejadian menghebohkan itu, saya mengalaminya sendiri. Wait…bukan suami saya kok, tapi justru suaminya teman saya.
Semua berawal saat saya makan bersama teman-teman di sebuah rumah makan cepat saji. Saat mau pulang, saya malah melihat hal yang tidak diduga, ada pasangan masuk dan mengantri untuk memesan sambil asik banget peluk cium di depan umum. Setelah memerhatikan lebih jelas ternyata laki-laki yang bersama perempuan itu mirip suami teman kantor lama saya. Saya langsung sigap mengambil handphone untuk menggambil gambar mereka. Macam Lambe Turah aja ya saya :D.
Berhasil mengambil beberapa foto, saya langsung buru-buru keluar sambil memastikan benar nggak yang saya lihat suami teman saya? Sambil berpikir keras sepanjang perjalanan pulang, apa yang harus saya lakukan setelah saya merasa yakin.
Kalau nurutin emosi sih, bawaannya mau langsung colek si suami sambil memberi tatapan sinis ala sinetron gitu. Terus ngadu ke istrinya :D. Untung si otak masih bisa berpikir jernih, saya jadi melakukan beberapa hal di bawah ini.
Tanyakan kabarnya terlebih dahulu
Memastikan info yang saya sampaikan tidak langsung membuatnya meledak-ledak. Saya menanyakan keadaannya lebih dulu. Setelah cukup mengobrol, saya baru menanyakan keadaan rumah tangganya, yang dijawab dengan baik-baik saja. Ingin rasanya buru-buru mengirim bukti foto yang saya punya. Tapi sementara saya tahan dulu.
Memastikan apakah benar itu suaminya?
Keesokan harinya setelah saya sudah lebih tenang, saya akhirnya mengatakan kalau sempat melihat sosok laki-laki yang kayaknya mirip dengan suaminya, baru kemudian mengirimkan fotonya. Saya menanyakan apakah benar laki-laki dalam foto tersebut adalah suaminya atau hanya mirip saja. Saya kirimkan beberapa angle untuk meyakinkannya.
Setelah yakin, membantunya mencari solusi
Teman saya pun membenarkan itu adalah benar suaminya. Awalnya ia sempat kaget dan tidak percaya. Sampai akhirnya ia mengakui bahwa beberapa minggu ini sikap dan tingkah suaminya berubah. Saya tidak menanyakan lebih lanjut perubahan macam apa, fokus saya hanya mencoba menenangkannya dan membantunya berpikir jernih. Saya mulai memberikan opsi-opsi yang sekiranya mampu ia lakukan. Tapi kembali lagi, semua saya kembalikan kepadanya.
Bukti sudah, solusi diberikan, tugas selesai
Setelah turut campur di beberapa bagian, saya rasa tugas saya selesai. Selanjutnya bagaimana hubungan keduanya saya tidak mau jauh terlibat. Teman saya boleh mempercayai foto yang saya ambil atau tidak itu haknya, ia lebih mempercayai penjelasan suaminya buat saya tidak masalah. Itu semua pilihan, pemikiran yang matang dan terbaik untuk ke depannya pasangan itu yang lebih tahu.
Kejadian ini nggak mudah buat saya, padahal bukan saya yang menjadi ‘korban’. Saya hanya berharap bahwa tindakan saya sudah benar. Kalau menurut mommies bagaimana?
No comments
PILIH PLATFORM KOMENTAR DENGAN MENG-KLIK