Fakta Lengkap Tentang Candi Sukuh

Candi Sukuh boleh dibilang menjadi salah satu situs budaya yang memiliki keunikan. Untuk Anda yang belum tahu tentang Candi Sukuh, coba lihat bentuknya di bawah ini. Bangunan tersebut bukan berada di luar negeri, namun di INDONESIA.
candi sukuh (c) themarketeers
candi sukuh (c) themarketeers
Yups, Candi Sukuh yang berada di  Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah ini, memang sering disebut mirip dengan kuil piramida Chichen Itza yang ada di Meksiko. Sepintas dilihat memang desainnya memang hampir sama, hanya saja secara ukuran memang Chichen Itza lebih megah dan besar. Bagaimana bisa kedua bangunan ini memiliki bentuk yang nyaris sama padahal berada di dua negara yang jauh berbeda? Berikut ini beberapa fakta menariknya untuk Anda.

1. KEMUNGKINAN MEMILIKI ‘GURU’ YANG SAMA

Sebenarnya, bangunan piramida yang dibangun di beberapa negara di dunia, entah berbentuk makam, kuil, candi dan sebagainya, memiliki konsep yang sama. Bangunannya didirikan meruncing ke atas. Seperti disebutkan dalam video American Unearthed di YouTube, mendukung pernyataan Giorgio A. Tsukalos dan Jason Martell.
Piramida (c) tabloidiman
Piramida (c) tabloidiman
Mereka menyebutkan bahwa kemungkinan suku-suku yang telah berpencar ke berbagai daerah ini memiliki moyang dan ajaran yang sama dalam membangun sebuah bangunan. Hanya saja penelitian ini juga menyertakan pendapat bahwa kemungkinan ada intervensi manusia luar angkasa dalam mengajari pembuatan bangunan tersebut.
Salah satu penjelasan lain yang lebih bisa diterima oleh logika adalah adanya unsur religi dan ketuhanan. Di mana manusia di jaman itu menganggap hubungan kepada Sang Pencipta itu ke atas sehingga banyak bangunan diciptakan mengerucut ke atas.

2. CANDI SUKUH PUNYA BANYAK ‘TEMAN’ DI MEKSIKO

Sebenarnya bangunan dengan bentuk yang mirip dengan Candi Sukuh maupun Chichen Itza tidak sedikit jumlahnya di dunia. Hanya saja, rata-rata semuanya ada di Meksiko. Sebut saja Uxmal, Teotihuacan atau Palenque. Rata-rata bentuk bangunan ini sama besar dan megahnya dengan Chichen Itza.
Teotihuacan (c) livescience
Teotihuacan (c) livescience
Palenque (c) traditionsmexsico
Palenque (c) traditionsmexsico
Sementara Candi Sukuh yang nun jauh di Indonesia, memiliki bentuk yang lebih kecil, sekitar 5-6 meter dari tanah. Ada yang meyakini bahwa Candi Sukuh masih punya ‘hubungan saudara’ dengan teman-temannya di Meksiko sana. Karena bangunannya yang mirip, ada dugaan bahwa kesemuanya adalah buatan Suku Maya yang mungkin pernah ada di Indonesia.

3. JANGAN KAGET DENGAN ISI CANDI SUKUH

Candi Sukuh memiliki keunikan tersendiri dibandingkan candi lain yang ada di Indonesia. Berbagai simbol kehidupan seks dipaparkan secara terbuka dan berbeda sekali dengan kebanyakan candi Jawa di Indonesia. Mungkin bagi orang awam beberapa simbol ini terkesan jorok atau saru, namun sebenarnya ada gambaran lain yang ditunjukkan di sana.
Isi Candi Sukuh (c) themarketeers
Isi Candi Sukuh (c) themarketeers
Candi Sukuh (c) kotawisataindonesia
Candi Sukuh (c) kotawisataindonesia
Candi Sukuh(c) wikipedia
Candi Sukuh(c) wikipedia
Bagaimanapun simbol-simbol kesuburan yang ada di sana masih berkaitan dengan konteks spiritual dan pemujaan. Hubungannya memang dengan fertilitas, hubungan antar pria dan wanita serta kesuburan. Malahan salah satu pahatan yang menyambut pengunjung di lantai gapura malah dapat ‘meruwat’ atau membersihkan jiwa/hati seseorang yang melangkah di sana. Konon perasaan akan ikut tenang dan damai saat melewatinya. Wah, cocok nih buat Anda yang mulai jenuh dengan kebisingan ibu kota dan ingin memperkaya khasanah budaya di Indonesia.
Itulah beberapa fakta menarik tentang  Candi Sukuh yang sering disebut Chichen Itzanya Indonesia. Kabar terakhir menyebutkan bahwa Candi Sukuh sempat sedikit ambles dan membutuhkan pemugaran pada Februari lalu.
Selain jadi tanggung jawab pihak pengelola candi, yuk ikut peduli dengan candi-candi peninggalan nenek moyang di Indonesia. Selain belajar tentang peninggalan bersejarah, juga bisa merasakan ketenangan alam yang berpadu dengan budaya kuno.
Powered by Blogger.