Tata Cara menunaikan Shalat Tarawih
Tata Cara Shalat Tarawih » Shalat tarawih adalah shalat malam yang dikerjakan hanya pada bulan Ramadhan (diluar bulan Ramadhan disebut shalat Tahajud), boleh dikerjakan sendiri atau berjama’ah. Waktu shalat tarawih ialah sesudah shalat Isya’ hingga waktu fajar.
Shalat Tarawih hukumnya adalah sunnah
muakkad. Mengenai bilangan rakaatnya, Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah
mengatakan, “Sesungguhnya shalat malam tidak memiliki batasan jumlah
raka’at tertentu. Shalat malam adalah shalat sunnah yang dianjurkan.
Siapa saja boleh mengerjakan sedikit raka’at. Siapa yang mau juga boleh
mengerjakan dengan jumlah raka’at yang banyak.” (At Tamhid, 21/70).
Sedangkan Rasulullah SAW bersabda : “Shalat malam adalah dua rakaat dua rakaat“. (HR. Bukhari no. 990 dan Muslim no. 749)
Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
“Semua jumlah raka’at di atas (dengan 11, 23 raka’at (plus witir) atau
lebih dari itu, -pen) boleh dilakukan. Melaksanakan shalat malam di
bulan Ramadhan dengan berbagai macam cara tadi itu sangat bagus. Dan
memang lebih utama adalah melaksanakan shalat malam sesuai dengan
kondisi para jama’ah. Kalau jama’ah kemungkinan senang dengan
raka’at-raka’at yang panjang, maka lebih bagus melakukan shalat malam
dengan 8 raka’at ditambah dengan witir 3 raka’at, sebagaimana hal ini
dipraktekkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri di bulan
Ramdhan dan bulan lainnya. Dalam kondisi seperti itu, demikianlah yang
terbaik. Namun apabila para jama’ah tidak mampu melaksanakan
raka’at-raka’at yang panjang, maka melaksanakan shalat malam dengan 20
raka’at itulah yang lebih utama. Seperti inilah yang banyak dipraktekkan
oleh banyak ulama. Shalat malam dengan 20 raka’at adalah jalan
pertengahan antara jumlah raka’at shalat malam yang sepuluh dan yang
empat puluh.
Cara mengerjakan shalat Tarawih :
Shalat Tarawih ini dikerjakan seperti
shalat biasa lainnya baik mengenai bacaannya maupun gerakan-gerakannya
dan pada setiap dua rakaatnya ditutup dengan salam. Setelah selesai
shalat Tarawih lalu diteruskan shalat Witir, sekurang-kurangnya satu
rakaat tetapi pada umumnya dikerjakan tiga rakaat dengan dua salam atau
satu salam.
Adapun surat yang dibaca sesudah
Al-Fatihah pada tiap-tiap rakaat boleh surat apa saja yang dikehendaki,
tetapi di utamakan pada setiap rakaat yang kedua sesudah membaca surat
Al-Fatihah membaca surat Al-Ikhlash.
Bacaan niat shalat Tarawih :
“Aku niat Shalat Tarawih dua rakaat (jadi imam/ma’mum) karena Allah Ta’ala“
Manfaat dan Keutamaan Shalat Tarawih :
Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah
SAW dan diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib yang dikutip dari kitab
Durratun Nasihin, berikut ini adalah keutamaan dan hikmah shalat Tarawih
:
Malam ke 01 : Siapa yang shalat Tarawih pada malam pertama dihapus dosa seorang Mu’min seperti ketika ia di lahirkan.
Malam ke 02 : Shalat Tarawih pada malam kedua di ampuni dosa dirinya dan kedua orang tuanya, jika keduanya Mu’min.
Malam ke 03 : Malaikat berseru dari ‘Arsy ” Telah diangkat amal dan dosanya yang telah lalu dan di ampuni oleh Allah SWT.
Malam ke 04 : Baginya mendapat pahala, seperti pahala membaca Kitab Taurat, Zabur, Injil dan AlQur-an.
Malam ke 05 : Allah SWT memberinya pahala seperti pahala Sholat di Masjidil Haram, Masjid Madinah dan Masjid Aqsho.
Malam ke 06 : Allah SWT memberinya pahala Thawaf di Baitul Makmur dan di mintakan ampun baginya oleh setiap batu benda.
Malam ke 07 : Seumpama pahala yang di peroleh nabi Musa A.S dan penolong dari kejahatan Fir’aun dan Hamman.
Malam ke 08 : Allah SWT memberikannya pahala seperti pahala apa yang diberikan kepada Nabi Ibrohim AS.
Malam ke 09 : Seumpama pahala Ibadah nabi Muhammad SAW.
Malam ke 10 : Allah SWT memberinya Rizki dan kebaikan di dunia dan akhirat.
Malam ke 11 : Apabila Ia meninggal dunia, seperti dilahirkan dari Ibunya.
Malam ke 12 : Ia datang pada hari kiamat kelak dengan wajah berseri-seri seperti bulan purnama.
Malam ke 13 : Ia datang pada hari kiamat, selamat dari kejahatan (kejelekan).
Malam ke 14 : Malaikat pada menyaksikan bahwa sesungguhnya orang tersebut telah Sholat Tarawih maka pada hari kiamat kelak Allah SWT tidak akan menghisabnya.
Malam ke 15 : Para malaikat bersholawat kepadanya dan menjaga di ‘Arsy dan kursi.
Malam ke 16 : Allah SWT mencatat baginya akan di bebaskan dari api neraka dan masuk surga.
Malam ke 17 : Diberikannya pahala seperti pahala para nabi.
Malam ke 18 : Satu Malaikat berseru : ” Hai Hamba Allah bahwasanya Allah SWT telah meridhoi kamu dan ke dua orang tuamu.
Malam ke 19 : Allah SWT akan mengangkat ke surga firdaus.
Malam ke 20 : Allah SWT memberikan pahala para Syuhada dan orang-orang Sholeh.
Malam ke 21 : Allah SWT membuatkan baginya sebuah istana di surga dari cahaya.
Malam ke 22 : Pada hari kiamat nanti, selamat dari kesulitan dan kesusahan.
Malam ke 23 : Allah SWT membangunkan baginya sebuah kota di surga. Malam ke 24 : Dua puluh empat (24) permintaanya di kabulkan oleh Allah SWT.
Malam ke 25 : Allah SWT mengangkatnya dari siksaan kubur.
Malam ke 26 : Allah SWT mengangkatnya baginya pahala empat puluh tahun (40 thn).
Malam ke 27 : Ia akan melewti jembatan Shirotul Mustaqim pada hari kiamat kelak seperti kilat menyambar.
Malam ke 28 : Allah SWT mengangkat baginya seribu (1000) derajat di surga.
Malam ke 29 : Allah SWT memberikan pahala seribu (1000) haji yang makbul.
Malam ke 30 : Allah SWT berfirman : Hai Hambaku, makanlah buah-buahan di dalam surga dan mandilah engkau dengan air Salsabil dan minumlah dari telaga kautsar, Aku tuhanmu dan engkau hamba-Ku.
Semoga dibulan puasa
Ramadhan yang penuh berkah ini, kita bisa melaksanakan shalat Tarawih
dengan sempurna sampai akhir ramadhan. Salam dan selamat membaca tata
cara shalat Tarawih.