Teknik,Cara Dan Proses Pembuatan Tepung Aren
Cara Dan Proses Pembuatan Tepung Aren | Pembuatan Tepung Aren | Tepung Sagu Aren | Mencari Tepung Aren | Limbah Aren
Jadilah.com - Satu dari banyak tanaman di alam ini seperti yang satu ini memang patut di syukuri, karena adanya pohon aren ini justru memberi banyak manfaat dan keunggulan tersendiri. Seperti informasi yang saya cari dari berbagai sumber yang ahirnya saya temukan juga, banyak menjelaskan juga tentang manfaat dan keunggulan dari pohon aren itu sendiri.
Pohon Aren merupakan salah satu jenis tanaman yang cocok tumbuh di wilayah dengan iklim tropis seperti di Indonesia. Dari pohon Aren ini dihasilkan berbagai produk dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi. Salah satu di antaranya adalah Tepung Aren, dan juga Gula Aren. Tepung aren adalah pati yang di ekstrak dari batang aren. Produk ini digunakan untuk pengolahan makanan, pakan, kosmetika, bahan baku industri kimia dan pengolahan kayu. Dengan cakupan pemanfaat tepung aren yang cukup luas, menjadikan usaha pengolahan tepung aren ini merupakan salah satu peluang usaha dengan prospek yang baik untuk dikembangkan.
Tepung aren di sebut juga tepung kawung. Bersifat mudah larut dalam air. Kualitasnya di tentukan oleh kadar kelembaban dan warna. Tepung bermutu baik berwarna putih bening sementara yang kurang baik berwarna kecokelatan. Secara umum, masyarakat mengenal 2 bentuk tepung aren di pasaran yakni kering dan basah. Yang kering berderai seperti layaknya tepung terigu. Yang basah akan dicetak lalu di bakar. Tepung aren seperti ini perlu direndam dalam air terlebih dahulu sebelum di gunakan. Batang aren dapat diolah menjadi tepung aren dengan cara sederhana. Sampai sekarang pengolahan tepung aren dilakukan dengan cara tradisional dengan alat-alat sederhana.
Pada artikel berikut ini akan diuraikan pengolahan tepung aren skala rumah tangga.
Dan untuk Bahan-bahan yang digunakan untuk Pembuatan Tepung Aren yaitu:
Batang aren
NaHSO3
Kaporit
Kemudian Peralatan yang digunakan untuk Pembuatan Tepung Aren yaitu:
Pengupas kulit. Alat ini digunakan untuk mengupas kulit batang. Alat paling sederhana adalah kapak, golok, atau pisau.
Perendam parutan. Alat ini digunakan untuk merendam bubur aren hasil pemarutan. Alat yang dapat digunakan adalah baskom, ember, drum atau bak semen.
Pemarut aren. Alat ini digunakan untuk memarut aren yang telah dikupas. Alat paling sederhana adalah pemarut datar yang biasa digunakan di rumah tangga. Industri kecil perlu menggunakan mesin pemarut yang dapat mempercepat pemarutan.
Penyaring bubur aren. Alat ini digunakan untuk menyaring bubur aren. Alat sederhana adalah kain saring. Industri kecil dapat menggunakan mesin penyaring.
Tempat pengendapan. Alat ini digunakan untuk memisahkan pati pada suspensi pati hasil penyaringan bubur pati. Alat paling sederhana adalah baskom atau ember. Industri kecil dapat menggunakan bak pengendapan.
Alat pengering. Alat ini digunakan untuk mengeringkan pati basah hasil pengendapan. Alat paling sederhana adalah tampah dan rak-rak penjemuran. Industri kecil agar tidak terlalu tergantung kepada cuaca, dianjurkan menggunakan alat atau mesin pengering.
Proses Pembuatan Tepung Aren yaitu:
Pengupasan.
Batang aren dikupas untuk membuang kulit luar yang keras.
Pemarutan.
Batang aren yang telah dikupas kulitnya diparut halus sambil ditambah air sehingga menjadi bubur aren. Jika batang yang ditangani cukup banyak, batang diparut dengan mesin pemarut.
Pembuatan Larutan Sulfit:
Natrium bisulfit dilarutkan ke dalam air. Setiap 1 liter air ditambah dengan 3 g senyawa natrium bisulfit. Larutan yang diperoleh disebut larutan sulfit.
Larutan sulfit dapat dibuat dengan biaya murah dengan cara mengalirkan gas SO2 ke dalam air. Gas SO2 tersebut dibuat dengan membakar belerang (S atau sulfur).
Penambahan Larutan Sulfit dan Pengadukan:
Bubur hasil pemarutan ditambah larutan sulfit (1 bagian bubur ditambah dengan 1 bagian air) sehingga menjadi bubur encer. Bubur encer ini diaduk-aduk agar pati lebih banyak yang terlepas dari sel batang. Jika bubur cukup banyak, pengadukan dilakukan dengan alat pengaduk mekanis.
Penyaringan Suspensi Pati:
Bubur aren disaring dengan salah satu cara berikut:
Bubur dimasukkan ke dalam kain saring, kemudian diremas-remas sehingga pati lolos dari saringan sebagai suspensi pati, dan serat tertinggal pada kain saring. Suspensi pati ini ditampung pada wadah pengendapan.
Bubur dituangkan ke atas saringan dari anyaman kawat yang terbuat dari stainless steel, kemudian diaduk-aduk sehingga patinya lolos sebagai suspensi pati dan serat tertinggal di atas saringan. Suspensi ini ditampung pada wadah pengendapan.
Pengendapan Pati:
Suspensi pati dibiarkan mengendap di dalam wadah pengendapan selama 12 jam. Pati akan mengendap sebagai pasta. Cairan di atas endapan dibuang.
Pembersihan Pasta Pati:
Pasta pati berwarna cokelat dan tampak kotor. Pasta ini kemudian direndam di dalam air yang mengandung kaporit 10-15 ppm, kemudian didiamkan sampai terbentuk endapan pasta pati. Cairan jernih di atas pasta dibuang.
Lapisan atas dari pasta pati masih berwarna cokelat dan kotor. Lapisan kotor ini dibuang dengan hati-hati sehingga tidak terbuang lapisan putih bersih yang berada di bawahnya.
Pasta yang telah dibuang lapisan cokelat yang kotor tersebut, direndam sekali lagi dengan larutan kaporit. Hal ini dilakukan sampai diperoleh pasta yang putih bersih.
Pengeringan:
Pasta pati yang putih bersih ditiriskan, kemudian diayak dengan anyaman kawat yang agak rapat (lebar 1 mm) dengan menekan -nekan pasta pada permukaan ayakan. Pasta akan lolos sebagai butiran kasar yang basah.
Butiran kasar tersebut dijemur di atas tampah, atau dikeringkan dengan alat pengering sampai kadar air di bawah 14%. Produk yang telah kering akan gemirisik bila diremas-remas. Hasil pengeringan ini disebut dengan tepung kasar.
Penggilingan:
Tepung aren selanjutnya ditumbuk atau digiling sampai halus (sekurang-kurangnya 80 mesh) menjadi tepung aren.
Pengemasan:
Tepung aren dikemas di dalam kantung plastik atau kotak kaleng dalam keadaan tertutup rapat.
Tepung aren yang sudah dikemas siap untuk di simpan atau diedarkan langsung ke pasaran.
Nah itulah Cara Dan Proses Pembuatan Tepung Aren | Pembuatan Tepung Aren | Tepung Sagu Aren | Mencari Tepung Aren | Limbah Aren yang dapat saya informasikan pada kesempatan kali ini, semoga bermanfaat saja.
Saya ucapkan banyak terima kasih untuk sumber yang telah membantu menambah wawasan saya dan selebihnya bisa saya amalkan juga untuk orang lain dengan memostingnya disini.
Dan maaf juga bila sumber-sumber tersebut tidak bisa saya tuliskan/sebutkan disini, yang pastiSemoga bermanfaat saja.
Jadilah.com - Satu dari banyak tanaman di alam ini seperti yang satu ini memang patut di syukuri, karena adanya pohon aren ini justru memberi banyak manfaat dan keunggulan tersendiri. Seperti informasi yang saya cari dari berbagai sumber yang ahirnya saya temukan juga, banyak menjelaskan juga tentang manfaat dan keunggulan dari pohon aren itu sendiri.
Pohon Aren merupakan salah satu jenis tanaman yang cocok tumbuh di wilayah dengan iklim tropis seperti di Indonesia. Dari pohon Aren ini dihasilkan berbagai produk dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi. Salah satu di antaranya adalah Tepung Aren, dan juga Gula Aren. Tepung aren adalah pati yang di ekstrak dari batang aren. Produk ini digunakan untuk pengolahan makanan, pakan, kosmetika, bahan baku industri kimia dan pengolahan kayu. Dengan cakupan pemanfaat tepung aren yang cukup luas, menjadikan usaha pengolahan tepung aren ini merupakan salah satu peluang usaha dengan prospek yang baik untuk dikembangkan.
Tepung aren di sebut juga tepung kawung. Bersifat mudah larut dalam air. Kualitasnya di tentukan oleh kadar kelembaban dan warna. Tepung bermutu baik berwarna putih bening sementara yang kurang baik berwarna kecokelatan. Secara umum, masyarakat mengenal 2 bentuk tepung aren di pasaran yakni kering dan basah. Yang kering berderai seperti layaknya tepung terigu. Yang basah akan dicetak lalu di bakar. Tepung aren seperti ini perlu direndam dalam air terlebih dahulu sebelum di gunakan. Batang aren dapat diolah menjadi tepung aren dengan cara sederhana. Sampai sekarang pengolahan tepung aren dilakukan dengan cara tradisional dengan alat-alat sederhana.
Pada artikel berikut ini akan diuraikan pengolahan tepung aren skala rumah tangga.
Dan untuk Bahan-bahan yang digunakan untuk Pembuatan Tepung Aren yaitu:
Batang aren
NaHSO3
Kaporit
Kemudian Peralatan yang digunakan untuk Pembuatan Tepung Aren yaitu:
Pengupas kulit. Alat ini digunakan untuk mengupas kulit batang. Alat paling sederhana adalah kapak, golok, atau pisau.
Perendam parutan. Alat ini digunakan untuk merendam bubur aren hasil pemarutan. Alat yang dapat digunakan adalah baskom, ember, drum atau bak semen.
Pemarut aren. Alat ini digunakan untuk memarut aren yang telah dikupas. Alat paling sederhana adalah pemarut datar yang biasa digunakan di rumah tangga. Industri kecil perlu menggunakan mesin pemarut yang dapat mempercepat pemarutan.
Penyaring bubur aren. Alat ini digunakan untuk menyaring bubur aren. Alat sederhana adalah kain saring. Industri kecil dapat menggunakan mesin penyaring.
Tempat pengendapan. Alat ini digunakan untuk memisahkan pati pada suspensi pati hasil penyaringan bubur pati. Alat paling sederhana adalah baskom atau ember. Industri kecil dapat menggunakan bak pengendapan.
Alat pengering. Alat ini digunakan untuk mengeringkan pati basah hasil pengendapan. Alat paling sederhana adalah tampah dan rak-rak penjemuran. Industri kecil agar tidak terlalu tergantung kepada cuaca, dianjurkan menggunakan alat atau mesin pengering.
Proses Pembuatan Tepung Aren yaitu:
Pengupasan.
Batang aren dikupas untuk membuang kulit luar yang keras.
Pemarutan.
Batang aren yang telah dikupas kulitnya diparut halus sambil ditambah air sehingga menjadi bubur aren. Jika batang yang ditangani cukup banyak, batang diparut dengan mesin pemarut.
Pembuatan Larutan Sulfit:
Natrium bisulfit dilarutkan ke dalam air. Setiap 1 liter air ditambah dengan 3 g senyawa natrium bisulfit. Larutan yang diperoleh disebut larutan sulfit.
Larutan sulfit dapat dibuat dengan biaya murah dengan cara mengalirkan gas SO2 ke dalam air. Gas SO2 tersebut dibuat dengan membakar belerang (S atau sulfur).
Penambahan Larutan Sulfit dan Pengadukan:
Bubur hasil pemarutan ditambah larutan sulfit (1 bagian bubur ditambah dengan 1 bagian air) sehingga menjadi bubur encer. Bubur encer ini diaduk-aduk agar pati lebih banyak yang terlepas dari sel batang. Jika bubur cukup banyak, pengadukan dilakukan dengan alat pengaduk mekanis.
Penyaringan Suspensi Pati:
Bubur aren disaring dengan salah satu cara berikut:
Bubur dimasukkan ke dalam kain saring, kemudian diremas-remas sehingga pati lolos dari saringan sebagai suspensi pati, dan serat tertinggal pada kain saring. Suspensi pati ini ditampung pada wadah pengendapan.
Bubur dituangkan ke atas saringan dari anyaman kawat yang terbuat dari stainless steel, kemudian diaduk-aduk sehingga patinya lolos sebagai suspensi pati dan serat tertinggal di atas saringan. Suspensi ini ditampung pada wadah pengendapan.
Pengendapan Pati:
Suspensi pati dibiarkan mengendap di dalam wadah pengendapan selama 12 jam. Pati akan mengendap sebagai pasta. Cairan di atas endapan dibuang.
Pembersihan Pasta Pati:
Pasta pati berwarna cokelat dan tampak kotor. Pasta ini kemudian direndam di dalam air yang mengandung kaporit 10-15 ppm, kemudian didiamkan sampai terbentuk endapan pasta pati. Cairan jernih di atas pasta dibuang.
Lapisan atas dari pasta pati masih berwarna cokelat dan kotor. Lapisan kotor ini dibuang dengan hati-hati sehingga tidak terbuang lapisan putih bersih yang berada di bawahnya.
Pasta yang telah dibuang lapisan cokelat yang kotor tersebut, direndam sekali lagi dengan larutan kaporit. Hal ini dilakukan sampai diperoleh pasta yang putih bersih.
Pengeringan:
Pasta pati yang putih bersih ditiriskan, kemudian diayak dengan anyaman kawat yang agak rapat (lebar 1 mm) dengan menekan -nekan pasta pada permukaan ayakan. Pasta akan lolos sebagai butiran kasar yang basah.
Butiran kasar tersebut dijemur di atas tampah, atau dikeringkan dengan alat pengering sampai kadar air di bawah 14%. Produk yang telah kering akan gemirisik bila diremas-remas. Hasil pengeringan ini disebut dengan tepung kasar.
Penggilingan:
Tepung aren selanjutnya ditumbuk atau digiling sampai halus (sekurang-kurangnya 80 mesh) menjadi tepung aren.
Pengemasan:
Tepung aren dikemas di dalam kantung plastik atau kotak kaleng dalam keadaan tertutup rapat.
Tepung aren yang sudah dikemas siap untuk di simpan atau diedarkan langsung ke pasaran.
Nah itulah Cara Dan Proses Pembuatan Tepung Aren | Pembuatan Tepung Aren | Tepung Sagu Aren | Mencari Tepung Aren | Limbah Aren yang dapat saya informasikan pada kesempatan kali ini, semoga bermanfaat saja.
Saya ucapkan banyak terima kasih untuk sumber yang telah membantu menambah wawasan saya dan selebihnya bisa saya amalkan juga untuk orang lain dengan memostingnya disini.
Dan maaf juga bila sumber-sumber tersebut tidak bisa saya tuliskan/sebutkan disini, yang pastiSemoga bermanfaat saja.