Komplek Candi Ratu Boko



1343564823619678113
Yogyakarta memang kota yang istimewa, saya tak pernah bosan berkunjung ke kota itu. Selain kuliner yang melimpah, ada banyak tempat unik yang patut dikunjungi di kota pelajar tersebut. Salah satunya adalah situs Ratu Boko atau Candi Ratu Boko. Saya baru tahu tentang candi tersebut ketika untuk pertama kali berkunjung ke Candi Prambanan hari Minggu kemarin (22/07/2012). Padahal, saya sudah sering ke Yogya dan baru menyempatkan diri ke candi yang terkenal di seantero dunia itu. Maklumlah, jalan ke Yogya itu bukan dalam rangka karyawisata atau jalan-jalan tapi lebih sering karena dinas luar alias ada kerjaan kantor. Jadi, kalau ke Yogya, paling lama cuma dua hari, sempatnya hanya mengitari sekitar Malioboro di sore atau malam hari.
13435689001098789269
Kebetulan, hari Minggu itu waktu lumayan lama untuk boarding balik ke Jakarta. Pagi-pagi sekitar pukul setengah sembilan, saya langsung check out dari hotel di kawasan jalan Dagen - Malioboro. Dari situ saya langsung naik bis TransYogya jurusan 1A di halte Malioboro menuju pemberhentian atau halte terakhir Pasar Prambanan. Untunglah ada TransYogya, jadi saya tak perlu mahal-mahal bayar taksi atau pontang-panting menuju terminal. Cukup merogoh uang 3000 rupiah, saya bisa mengelilingi Yogya dengan bus tersebut, sik asiklah. Sekitar 30 menit, bahkan kurang, saya sudah tiba di Pasar Prambanan. Dari situ Candi Prambanan atau yang disebut Candi Loro Jonggrang sudah tak begitu jauh, letaknya tepat di seberang pasar.
Dari halte TransYogya di Pasar Prambanan itu, saya berjalan kaki ke pintu masuk Candi Prambanan, lumayan jauh juga ternyata. Kalau yang tak suka jalan, Anda bisa naik ojek atau becak. Ongkos ojek sekitar 5000 rupiah, demikian pula becak. Sekitar 15 menit, saya tiba di pintu masuk. Ketika akan membayar tiket masuk di loket, petugas loket menawarkan opsi pada saya, mau paket Candi Prambanan saja seharga Rp 30ribu atau paket Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko seharga  Rp 45ribu. Jarak antara Candi Prambanan dan Ratu Boko tak begitu jauh, sekitar 15 menit perjalanan dengan menggunakan shuttle bus yang sudah disediakan pengelola secara gratis. Oleh karena saya belum mengenal Candi Ratu Boko, saya pun pilih opsi ke-2, paket Candi Prambanan dan Ratu Boko.
13435770322140098097
Bersama dengan dua penumpang lainnya, saya diantar ke lokasi Candi Ratu Boko melewati Pasar Prambanan. Benar saja, waktu tempuh tak lama, sekitar 15 menit. Jalanan ke Ratu Boko lumayan menanjak dengan jalanan beraspal yang tak begitu lebar. Jadi, ketika berpapasan dengan mobil lainnya, salah satunya harus berhenti atau mengalah. Letak Candi Ratu Boko di daerah perbukitan tepatnya sekitar 196 meter di atas permukaan laut.
Sesampai di lokasi Candi Ratu Boko tak banyak pengunjung, mungkin karena bertepatan dengan hari kedua puasa dan cuaca yang lumayan panas membuat pengunjung jadi enggan ke tempat itu. Hingga tengah hari dan panas matahari sudah sampai ubun-ubun, area Candi Ratu Boko yang luasnya sekitar 25 ha itu makin sepi pengunjung. Saya seperti sendirian menjelajahi lokasi candi tersebut, sesekali ketemu satu dua orang, kemudian sepi lagi.
13435648851222178829
Candi Ratu Boko merupakan komplek bangunan istana atau keraton pada masa Wangsa Sailendra (Rakai Panangkaran) dari Kerajaan Medang (Mataram Hindu). Istana Ratu Boko diperkirakan sudah dipergunakan pada abad ke-8. Istana Ratu Boko yang ditemukan oleh Van Boeckholzt pada tahun 1790 itu terdiri dari empat bagian, yaitu bagian tengah, barat, tenggara, dan timur. Bagian tengah terdiri dari bangunan gapura utama, lapangan, Candi Pembakaran, kolam, batu berumpak, dan Paseban. Sementara, bagian tenggara meliputi Pendopo, Balai-Balai, tiga candi, kolam, dan komplek Keputren. Di bagian timur terdapat komplek gua, Stupa Buddha, dan kolam seperti tempat pemandian. Sedangkan bagian barat hanya terdiri atas perbukitan.Nama “Ratu Boko” sendiri berasal dari legenda masyarakat setempat. Ratu Boko (dalam Bahasa Jawa berarti “raja bangau”) adalah ayah dari Loro Jonggrang, yang juga menjadi nama candi utama pada komplek Candi Prambanan.
1343565197624963009
Bangunan gapura utama merupakan pintu gerbang masuk istana yang akan membawa Anda langsung menuju ke bagian tengah. Gerbang masuk tersebut terdiri dari dua buah gapura tinggi. Gapura pertama memiliki 3 pintu sedang gapura kedua memiliki 5 pintu. Pada bagian tengah itu terdapat Candi Pembakaran yang digunakan untuk membakar jenazah pada masanya. Semua bangunan yang terdapat di kompleks Istana Ratu Boko memiliki cerita tersendiri dan letaknya pun berpencar-pencar. Di satu bagian istana tersebut saya menemukan banyak kolam yang berbentuk lingkaran, ada yang besar dan kecil. Selain berbentuk lingkaran, ada juga yang berbentuk persegi panjang. Barangkali, kolam-kolam tersebut dulunya merupakan tempat pemandian raja dan keluarga istana lainnya.
13435665221979332214
Mengintip pemandian Ratu Boko itu menimbulkan sensasi tersendiri, imaji kita akan langsung terlempar ke masa silam dan membayangkan sang raja dan anggota keluarga kerajaan lainnya itu sedang mandi-mandi dan bercengkerama di tempat tersebut. Namun kesan mistis tetap tak bisa lepas dari tempat itu, apalagi ada larangan bagi pengunjung untuk menggunakan air kolam tersebut, terutama untuk mandi. Sayangnya, masih ada saja pengunjung yang buang sampah sembarangan di dalam kolam itu.
134356751021280094
Menjelajahi dan menikmati komplek Istana Ratu Boko memang tak cukup sejam dua - jam untuk menelusurinya, kecuali kalau kita bukan seorang pecinta sejarah atau seorang petualang, pasti akan buru-buru meninggalkan kompleks candi tersebut. Kalau kita mau bertahan hingga sore hari, kita dapat menyaksikan matahari terbenam (sunset) yang paling indah. Dari lokasi Ratu Boko, kita juga bisa melihat Candi Prambanan, kota Yogyakarta sekitarnya, dan Gunung Merapi. Bagi pecinta fotografi, kompleks Candi Ratu Boko dapat dijadikan sebagai objek fotografi yang bagus. Tak sedikit pula yang memanfaatkan lokasi Candi Ratu Boko sebagai objek foto pre-wedding yang indah dan unik seperti halnya Kawah Putih di daerah Ciwidey - Bandung.
Untuk menjelajahi komplek Candi Ratu Boko diperlukan stamina yang kuat karena sangat luasnya situs peninggalan tersebut. Saya juga menyarankan untuk datang sepagi mungkin ke lokasi agar terhindar dari teriknya matahari, kecuali kalau Anda ingin menikmati matahari terbenam di sore hari sambil menikmati secangkir kopi di resto yang tersedia. Komplek Candi Ratu Boko yang terhampar di ruang terbuka dan bisa disaksikan secara lepas oleh pandangan mata itu akan selalu terpapar oleh panasnya matahari. Jangan lupa pula membawa payung, topi, dan minuman yang cukup. Untuk mengabadikan momen selama berada di tempat itu, kamera menjadi perangkat yang wajib dibawa. Dan yang paling penting, buanglah sampah pada tempatnya.
 sumber
Powered by Blogger.