Ternyata ada juga wanita yang menikahi tembok dan pagar
Kasus
Eija-Riitta Berliner bisa dibilang paling unik atau ‘gila'!. Bagaimana
mungkin manusia bisa jatuh cinta pada tembok (dinding) bahkan kemudian
menikahinya. Eija-Riitta Berliner-Mauer, 54, namanya pun berarti Tembok
Berlin, Jerman, memutuskan menikahi tembok Berlin pada 1979, setelah
didiagnosa, Eija disebut Objectum-Sexuality. Menurut dokter, kondisi Mrs
Berliner-Mauer, telah berakar pada masa kanak-kanak.
Ia mengaku jatuh cinta pada bendasaat berumur 7 tahun, ketika ia pertama kali melihat telivisi. Kemudian ia mengumpulkan gambar-gambar, ia menabung agar bisa membeli gambar-gambar di dinding, Lalu pada 1979 ia melihat tembok Berlin dan jatuh cinta.
Jadi, Eija sama sekali tidak pernah jatuh cinta pada manusia, dan ia tetap perawan karena tak pernah melakukan hubungan seks dengan manusia. Tembok Berlin pada awalnya dibangun tahun 1961 oleh Rusia untuk menghentikan eksodus dari Jerman Timur menuju Barat.
Namun ketika tahun 1989 tembok Berlin diruntuhkan, ketika semua orang bersuka cita karena hilangnya tembok penghalang, ‘sang istri' Eija Riitta histeris namun tak dapat berbuat apa-apa. Setelah ‘kematian suaminya', Eija Riitta pun jatuh cinta lagi dengan kekasih barunya, pagar kebun.
Ia mengaku jatuh cinta pada bendasaat berumur 7 tahun, ketika ia pertama kali melihat telivisi. Kemudian ia mengumpulkan gambar-gambar, ia menabung agar bisa membeli gambar-gambar di dinding, Lalu pada 1979 ia melihat tembok Berlin dan jatuh cinta.
Jadi, Eija sama sekali tidak pernah jatuh cinta pada manusia, dan ia tetap perawan karena tak pernah melakukan hubungan seks dengan manusia. Tembok Berlin pada awalnya dibangun tahun 1961 oleh Rusia untuk menghentikan eksodus dari Jerman Timur menuju Barat.
Namun ketika tahun 1989 tembok Berlin diruntuhkan, ketika semua orang bersuka cita karena hilangnya tembok penghalang, ‘sang istri' Eija Riitta histeris namun tak dapat berbuat apa-apa. Setelah ‘kematian suaminya', Eija Riitta pun jatuh cinta lagi dengan kekasih barunya, pagar kebun.