6 hal yang dapat merusak romantisme
Menjaga hubungan tetap penuh asmara dan berbunga-bunga memang bukan hal yang mudah. Ada banyak faktor yang bisa merusak kisah cinta yang berawal penuh bunga. Ketahui faktornya, hindari, dan upayakan agar hubungan Anda tetap penuh cinta. Berikut hal-hal yang bisa mengubah momen romantis menjadi basi:
1. Ketergantungan pada dunia maya
Memang sekarang zaman digital. Segalanya bisa dicari tahu lewat dunia maya. Namun, itu bukan berarti Anda atau dia harus terus terkoneksi dengan dunia maya. Bagaimana caranya menjalin hubungan jika salah satunya hanya ada dalam bentuk fisik dan duduk bersebelahan, tetapi pikirannya tidak ada di sana? Saat Anda dan dia sedang bersama (jarang-jarang ada waktu untuk bertemu), upayakan untuk bisa ada di sana. Simpan dulu telepon seluler, laptop, video game, atau iPad Anda. Berbincanglah secara langsung. Nikmati segala bentuk yang Anda bisa terima dari interaksi itu. Entah menyentuh tangan, memandang senyum tersipunya, mengelus lembut jari dia di rambut Anda, apa pun itu, nikmati dan berikan perhatian penuh Anda untuk dia (termasuk mendengarkan dan tidak menguap saat dia berbicara).
2. Malas merapikan diri
Ya, sebagian pria mengatakan mereka hanya tertarik pada wanita yang cantik alami, tanpa banyak polesan, dan sebagainya. Namun pada kenyataannya, terlalu alami (dengan minyak alami berlebih pada wajah, keringat menempel, bau badan alami), bisa jadi tidak menyenangkan untuk dipandang (atau dicium) juga. Memastikan diri Anda rapi dan berada dalam kondisi terbaik akan menjadi sanjungan pula untuk dirinya bahwa Anda mengambil waktu (secukupnya) untuk tampil cantik, rapi, dan bersih di hadapan dia.
3. "Permantanan"
Yang judulnya "mantan" sudah jelas bukan hal menyenangkan untuk dibahas. Bagi sebagian yang punya trauma tertentu, menceritakan dan harus mengungkit memori itu bukan hal yang mengenakkan. Bagi yang mendengarkan, meski penasaran, tetap saja akan memberi kesan tersendiri. Meski ungkapannya berupa kalimat-kalimat menjelekkan mantan dan menyanjung pacar yang sekarang, tetap saja itu bukan hal yang bijak. Jadikan yang di belakang sebagai pelajaran. Ungkap saja pelajaran yang Anda ambil dari hal lalu itu, tidak usah diungkit detailnya.
4. Uang
Membicarakan masalah uang saat lagi berduaan atau berkencan sudah jelas pembunuh romantisme. Bayangkan, si dia berkata, "Aku harap kamu suka makan malam di sini. Harga makanan kita ini setengah gajiku, nih!" Atau, "Inginnya belikan kamu selusin mawar, tetapi aku cuma bisa beli satu." Kok, rasanya jadi perhitungan, ya? Membicarakan masalah keuangan sebelum melangkah ke pernikahan memang hal yang penting, tetapi bukan saat sedang berusaha membangun suasana romantis.
5. Teralihkan
Saat Anda dan dia sedang berada dalam momen romantis, usahakan untuk tetap ada di wilayah itu. Biarkan hal-hal lain yang tidak penting berlalu. Biarkan saja jika pasangan di meja sebelah sedang bertengkar atau ada artis makan di restoran yang sama. Saat Anda dan dia sedang membangun momen romantis, teruskan, kecuali memang ada kejadian sangat luar biasa yang membahayakan, seperti gempa bumi.
6. Bercanda yang merendahkan diri
Memang bercanda dengan merendahkan diri bukan hal yang ditabukan. Kadang kita butuh juga meledek diri untuk membuat suasana cair. Namun saat suasana romantis, hindari bercanda mengenai hal-hal memalukan tentang diri Anda. Di pikirannya bisa timbul hal yang kurang baik tentang Anda. Lama-lama, dia bisa ilfeel.
Saat Anda dan dia dalam keadaan romantis, pertahankan momen itu. Jadikan momen romantis bersama dia menjadi momen berharga. Bersyukurlah Anda dan dia memilikinya. Tak banyak yang memiliki hal itu.
1. Ketergantungan pada dunia maya
Memang sekarang zaman digital. Segalanya bisa dicari tahu lewat dunia maya. Namun, itu bukan berarti Anda atau dia harus terus terkoneksi dengan dunia maya. Bagaimana caranya menjalin hubungan jika salah satunya hanya ada dalam bentuk fisik dan duduk bersebelahan, tetapi pikirannya tidak ada di sana? Saat Anda dan dia sedang bersama (jarang-jarang ada waktu untuk bertemu), upayakan untuk bisa ada di sana. Simpan dulu telepon seluler, laptop, video game, atau iPad Anda. Berbincanglah secara langsung. Nikmati segala bentuk yang Anda bisa terima dari interaksi itu. Entah menyentuh tangan, memandang senyum tersipunya, mengelus lembut jari dia di rambut Anda, apa pun itu, nikmati dan berikan perhatian penuh Anda untuk dia (termasuk mendengarkan dan tidak menguap saat dia berbicara).
2. Malas merapikan diri
Ya, sebagian pria mengatakan mereka hanya tertarik pada wanita yang cantik alami, tanpa banyak polesan, dan sebagainya. Namun pada kenyataannya, terlalu alami (dengan minyak alami berlebih pada wajah, keringat menempel, bau badan alami), bisa jadi tidak menyenangkan untuk dipandang (atau dicium) juga. Memastikan diri Anda rapi dan berada dalam kondisi terbaik akan menjadi sanjungan pula untuk dirinya bahwa Anda mengambil waktu (secukupnya) untuk tampil cantik, rapi, dan bersih di hadapan dia.
3. "Permantanan"
Yang judulnya "mantan" sudah jelas bukan hal menyenangkan untuk dibahas. Bagi sebagian yang punya trauma tertentu, menceritakan dan harus mengungkit memori itu bukan hal yang mengenakkan. Bagi yang mendengarkan, meski penasaran, tetap saja akan memberi kesan tersendiri. Meski ungkapannya berupa kalimat-kalimat menjelekkan mantan dan menyanjung pacar yang sekarang, tetap saja itu bukan hal yang bijak. Jadikan yang di belakang sebagai pelajaran. Ungkap saja pelajaran yang Anda ambil dari hal lalu itu, tidak usah diungkit detailnya.
4. Uang
Membicarakan masalah uang saat lagi berduaan atau berkencan sudah jelas pembunuh romantisme. Bayangkan, si dia berkata, "Aku harap kamu suka makan malam di sini. Harga makanan kita ini setengah gajiku, nih!" Atau, "Inginnya belikan kamu selusin mawar, tetapi aku cuma bisa beli satu." Kok, rasanya jadi perhitungan, ya? Membicarakan masalah keuangan sebelum melangkah ke pernikahan memang hal yang penting, tetapi bukan saat sedang berusaha membangun suasana romantis.
5. Teralihkan
Saat Anda dan dia sedang berada dalam momen romantis, usahakan untuk tetap ada di wilayah itu. Biarkan hal-hal lain yang tidak penting berlalu. Biarkan saja jika pasangan di meja sebelah sedang bertengkar atau ada artis makan di restoran yang sama. Saat Anda dan dia sedang membangun momen romantis, teruskan, kecuali memang ada kejadian sangat luar biasa yang membahayakan, seperti gempa bumi.
6. Bercanda yang merendahkan diri
Memang bercanda dengan merendahkan diri bukan hal yang ditabukan. Kadang kita butuh juga meledek diri untuk membuat suasana cair. Namun saat suasana romantis, hindari bercanda mengenai hal-hal memalukan tentang diri Anda. Di pikirannya bisa timbul hal yang kurang baik tentang Anda. Lama-lama, dia bisa ilfeel.
No comments
PILIH PLATFORM KOMENTAR DENGAN MENG-KLIK