Laki-laki Cengeng yang Mencoba untuk Tidak Menangis Lagi


Pernah melihat pria yang begitu tegar? selalu tertawa dan tersenyum di setiap keadaan, selalu terlihat seperti tidak ada masalah, dan sepertinya tidak akan ada hal yang bisa membuatnya menangis.
Pasti akan sering anda menemukan pria seperti itu. Namun apakah prasangka anda benar tentang pria itu?
Sebuah kekeliruan jika anda menilai pria hanya seperti itu.
Sebelumnya mohon maaf bagi para pria kalau saya mengumbar rahasia ini, karena saya sendiri adalah seorang pria.
Perasaan pria sama dengan wanita. Namun sayangnya wanita tidak pernah menganggap pria sebagai seorang yang berperasaan. Akan tetapi yang sebenarnya itu adalah pria tidak pernah menunjukkan perasaannya.Raut muka dan ekspresi yang standar dan sama selalu dimunculkan. Entah pria itu bahagia, sedih, atau jengkel, kerut mukanya dan ekspresi tetap hampirsama.
Semakin dia tampak tegar semakin dia bisa menangis menderu2. Lebih melankolis berhari-berhari bila dalam suatu keadaan atau permasalahan yang membuatnya tidak kuasa untuk menahan tangis. Namun disini pria tetap menjaga kepriaannya. Dia tidak akan bercerita dan menunjukkan tangisnya, kecuali pada beberapa orang yang ia percaya.
Beberapa hal yang sering membuat pria menjadimelankolis misalnya: saat dia merasa bersalah dan berdosa kepada orang tuanya, tidak bisa membuatnya bahagia, dan menyadari sikap menentangnya tapi dia sendiri tidak tahu cara berubah, saat dia berbuat kesalahan tapi tidak bisa berkata maaf. Yang kedua, masalah wanita yang benar2 dicintainya., saat dia belum bisa mendapatkan seseorang yang dia cintai, saat dia belum bisa membahagiakan wanitanya, saat dia tidak mengerti kenapa harus kehilangan wanita yang dicintai, Benar-benar keadaan yang menyayat hati. Dia bisa menangis semalam namun terus berusaha mengusap air matanya dan berkata “Aku pria tidak boleh menangis!”. Satu lagi yang sering membuat tangisan pria yaitu dia gagal dalam suatu hal, misalnya harapan mulianya belum mendapatkan hasil, gagal dalam sebuah pekerjaan dan sebagainya.
Contoh nyata saja yang terkesan ironi yang terjadi di lingkungan saya, pada saat ada training ESQ di sekolah dan seluruh siswa kelas tiga mengikutinya. Di situ hadir pria, wanita, para orang tua-pun juga ada. memang acara ini disengaja untuk merekatkan hubungan anak dan orang tua agar terjadi keselarasan doa. Pada akhir acara, acara yang benar-benar ditunggu karena benar-benar seru. yaitu Acara mengingat dosa dan memohon ampun. Para pembicara memberikan ilustrasi di tengah cahaya yang cukup remang. Para pembicara membawa kepada situasi haru. Disitu diceritakan bagaimana susahnya orang tua terutama ibu menghidupi kita, bagaimana kita selalu melakukan dosa kepada orang tua. Para wanita terlebih dahulu tersengguk tangisnya. Meraung-raung pilu. tidak begitu lama setelah para wanita, para pria satu persatu mulai menyusul meneteskan air mata. Tidak ada satupun pria yang tidak tertunduk, menangis menderu. Bahkan para pria-pria di sekolah kita yang terkenal begitu jantan justru menangis paling keras. Entah karena merasa sangat bersalah atau karena dia jarang melepas tangis. Selanjutnya acara ditutup dengan meminta maaf kepada orang tua masing-masing dan teman.
Hanya sebuah pesan saja untuk para wanita. Biarkan pria yang sedih untuk sendiri dan menyimpan dulu rasa sedihnya. Biasanya sedikit semangat dari seorang wanita yang berarti baginya lebih bisa menghilangkan kesedihannya. Dan disaat dia sudah merasa nyaman untuk bercerita, bantulah dia dengan kata-kata dan senyuman manis untuknya, berikan harapan untuknya dan tunjukkan bahwa anda ingin melihatnya bahagia. Disaat itulah perasaan pria dan wanita selaras.
©MRE.prod

No comments

PILIH PLATFORM KOMENTAR DENGAN MENG-KLIK

Powered by Blogger.