Kasih Sayang Ibu Tiada Batas SELAMAT HARI IBU
Karena:
Ibu yang telah bersusah payah mengandung kita selama sembilan bulan.
Ibu yang tidak bisa makan karena mual bahkan muntah-muntah di awal kehamilannya mengandung kita.
Ibu yang tidak bisa tidur tengkurap karena menjaga kita agar tidak tertindih yang dapat menyebabkan kita cacat atau keguguran.
Ibu yang membawa beban berat dalam perutnya selama sembilan bulan kemanapun beliau pergi
Ibu yang menahan rasa sakit karena dinding perutnya kita terjang saat kita sebagai janin lagi menggeliat.
Ibu yang walaupun sedang sakit, tidak mau minum obat dari dokter, karena khawatir akan menimbulkan efek samping terhadap janin dan bayinya.
Ibu yang telah mempertaruhkan nyawanya saat proses kelahiran kita dengan rasa sakit yang teramat luar biasa. Terkadang ada ibu yang bersedia perutnya dibedah demi kelahiran anaknya yang tak bisa lahir secara normal.
Ibu yang lebih suka dia saja yang mati darpada anaknya, bila saat proses kelahiran, salah satunya harus dikorbankan karena tak mungkin diselamatkan keduanya.
Ibu yang tidak bisa tidur nyenyak karena beberapa kali harus bangun setiap malam untuk mengganti popok dan menyusui kita, sementara aayah kita tidur dengan nyenyaknya.
Ibu yang berkorban tidak makan makanan yang disukainya, bila makanan itu akan mengganggu pertumbuhan bayinya atau sebaliknya dia memaksakan diri makan makanan yang tidak disukainya bila itu bermanfaat bagi pertumbuhan bayinya.
Ibu yang bila anaknya sakit, cemasnya melebihi rasa cemas bila beliau sendiri yang sakit.
Ibu yang ikhlas menjual kalung dan perhiasannya yang disayanginya demi untuk membiayai pendidkan kita
Ibu yang terpaksa menebalkan mukanya, pinjam uang dari tetangga demi biaya pendidikan kita, karena tak ada lagi barang yang bisa dijual
Ibu yang terkadang bertengkar dengan ayah kita hanya karena kita dimarahi ayah yang mungkin berlebihan.
Ibu yang sangat mencintai anaknya melebihi dari dirinya sendiri.
Ibu yang setiap malam berdo’a agar kita menjadi orang yang hidup bahagia baik di dunia maupun akhirat nanti.
Sahabat,
Di bawah ini ada sebuah artikel yang indah yang saya terima dari seorang teman, simak dan camkan dlam hati
Benarkah Kita Cinta pada Ibu?
Perhatikan, apakah kita benar-benar cinta pada orangtua, terutama ibu
Waktu kamu berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu …. sebagai balasannya …. kamu menangis sepanjang malam
Waktu kamu berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan, sebagai balasannya …. kamu kabur waktu dia memanggilmu
Waktu kamu berumur 4 tahun, dia memberimu pensil warna .. sebagai balasannya …. kamu corat coret tembok rumah dan meja makan
Waktu kamu berumur 5 tahun, dia membelikanmu baju-baju mahal dan indah …. sebagai balasannya …. kamu memakainya bermain di kubangan lumpur
Waktu kamu berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah … sebagai balasannya …. kamu berteriak ‘NGGAK MAU ….!’
Waktu kamu berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola …. sebagai balasannya kamu melemparkan bola ke jendela tetangga
Waktu kamu berumur 8 tahun, dia memberimu es krim …. sebagai balasannya …. kamu tumpahkan dan mengotori seluruh bajumu
Waktu kamu berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus-kursusmu, sebagai balasannya …. kamu sering bolos dan sama sekali nggak mau belajar
Waktu kamu berumur 10 tahun, dia mengantarmu kemana saja kamu suka, dari kolam renang sampai pesta ulang tahun …. sebagai balasannya .. kamu melompat keluar mobil tanpa memberi salam
Waktu kamu berumur 11 tahun, dia mengantar kamu dan teman-teman kamu ke bioskop …. sebagai balasannya …. kamu minta dia duduk di barisan lain
Waktu kamu berumur 12 tahun, dia melarangmu melihat acara tv khusus untuk orang dewasa …. sebagai balasannya …. kamu tunggu sampai dia keluar rumah lalu kamu tetap menonton acara tv tersebut
Waktu kamu berumur 13 tahun, dia menyuruhmu memotong rambut karena sudah terlalu panjang, sebagai balasannya …. kamu bilang dia tidak tahu mode
Waktu kamu berumur 14 tahun, dia membayar biaya untukmu berkemah selama liburan …. sebagai balasannya …. kamu nggak pernah menelponnya selama liburan
Waktu kamu berumur 15 tahun, saat pulang kerja dia ingin memelukmu …. sebagai balasannya …. kamu kunci pintu kamarmu
Waktu kamu berumur 16 tahun, dia mengajari kamu mengemudi mobil .. sebagai balasannya …. kamu pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa mempedulikan kepentingan mereka
Waktu kamu berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telpon yang penting …. sebagai balasannya …. kamu pakai telpon nonstop semalaman
waktu kamu berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kamu lulus SMA …. sebagai balasannya …. kamu berpesta dengan teman-temanmu sampai pagi
Waktu kamu berumur 20 tahun, dia bertanya ‘Darimana saja seharian ini?’…. sebagai balasannya …. kamu menjawab ‘Ah, cerewet amat sih, pengen tahu urusan orang’
Waktu kamu berumur 21 tahun, dia menyarankanmu satu pekerjaan bagus untuk karier masa depanmu …. sebagai balasannya …. kamu bilang ‘Aku nggak mau seperti kamu’
Waktu kamu berumur 22 tahun, dia memelukmu dan terharu waktu kamu lulus perguruan tinggi …. sebagai balasannya …. kamu nanya kapan kamu bisa main ke luar negeri
Waktu kamu berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencanamu di masa depan …. sebagai balasannya …. kamu mengeluh ‘Aduh gimana sih kok bertanya seperti itu’
Waktu kamu berumur 25 tahun, dia membantumu membiayai pernikahanmu …. sebagai balasannya …. kamu pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km dan tidak pernah menelepon apalagi menengoknya
Waktu kamu berumur 30 tahun, dia memberimu nasehat bagaimana merawat bayimu …. sebagai balasannya …. kamu katakan ‘Sekarang zamannya sudah beda’
Waktu kamu berumur 40 tahun, dia menelponmu untuk memberitahu pesta salah satu saudara dekatmu …. sebagai balasannya kamu jawab ‘Aku sibuk sekali, nggak ada waktu’
Waktu kamu berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu …. sebagai balasannya …. kamu baca buku tentang pengaruh negatif orang tua yang numpang tinggal di rumah anaknya
Hingga suatau hari, ibumu meninggal dengan tenang …. dan tiba-tiba kamu teringat semua yang belum pernah kamu lakukan terhadapnya…. dan itu menghantam hatimu bagaikan pukulan godam, dan kamu menyesal seumur hidup……….
Maka, bila orang-tuamu masih hidup, berikanlah kasih sayang dan perhatian yang lebih daripada yang pernah engkau berikan selama ini. Bila mereka tinggal bersamamu, jangan jadikan orangtuamu sebagai pembantu atau baby sitter untuk mengasuh dan menjaga anak-anakmu.
No comments
PILIH PLATFORM KOMENTAR DENGAN MENG-KLIK