Penampakan Petruk Sepanjang Jalan Purworejo Hingga Magelang

Petruk Kantong Bolong - Referensi 2

Seminggu yang lalu, saya menyaksikan penampakan Petruk di sepanjang jalan Purworejo hingga Magelang, Jawa Tengah yang berjarak 40-an km itu. Penampakan itu akibat abu vulkanik Gunung Merapi. Saya yakin sampai sekarang pun penampakan itu masih ada. Silahkan teman-teman yang berdomisili atau saat ini sedang melintas di jalan tersebut membuktikannya.

Petruk adalah nama tokoh pewayangan, anak Semar yang tubuhnya jangkung, hidungnya panjang (mancung kebablasan), pusarnya ‘bodong’ dan mempunyai ‘kuncir’ panjang. Jika ada orang yang mempunyai ciri-ciri seperti itu, biasanya dipanggil ‘petruk’. Petruk ini dinamakan juga ‘Kantong Bolong’, karena dermawannya, apa yang dikantongi akan mudah tersalur ke orang lain, ibarat kantongnya bolong. Selain itu Petruk pandai ‘nembang’/menyanyi dan paling luwes berolah seni.

Dalam pewayangan, bersama dengan bapaknya (Semar), kakaknya (Gareng) dan adiknya (Bagong/Bawor) sebagai ‘punakawan’ tugas utamanya menghibur para tuannya, ksatria berbudi luhur yang bisa berganti-ganti tergantung lakon yang dimainkan. Namun, saat lainnya Petruk bisa memerankan tokoh sentral. Lakon yang terkenal adalah “Petruk Dadi Raja”, “Petruk Nagih Janji”, dll.

Petruk pernah menjadi raja di Ngrancangkencana dengan gelar Prabu Belgeduwelbeh atau Welgedugelbeh. Kesaktiannya tidak tertandingi karena memegang ‘jamus kalimasada’ yang dilarikannya. Akhirnya kalah dengan Pandu Pregola dari Kerajaan Rancanggribig, yang tidak lain adalah kakaknya sendiri yang menyamar, yaitu Gareng. Lakon yang melibatkan tokoh punakawan ini penuh kelucuan sepanjang ceritanya.

Awan Petruk Merapi - Referensi 3

Dalam lakon “Petruk Nagih Janji”, Petruk menagih janji kepada Prabu Kresna yang pernah berjanji akan mengawinkan dengan anaknya, Subratawati, jika Petruk bisa mengalahkan Pandu Bregola. Petruk bisa mengalahkan Prabu Bergola, namun Kresna ingkar janji. Di saat yang sama Prabu Kresna telah menyetujui lamaran Prabakusuma, anak Arjuna. Atas bantuan saudaranya, Petruk diberi busana, menjadi ksatria rupawan bernama Bambang Suksma Nglembara, dan pergi ke Kerajaan Dwarawati bermain cinta dengan Subratawati. Alangkah terkejutnya Kresna mengetahui hal itu. Akhirnya sadar atas janjinya dan mengawinkan Petruk dengan putrinya, dengan syarat setiap memadu cinta Petruk harus berubah ujud menjadi seorang ksatria.

Tentang menagih janji inilah yang dipercayai beberapa penduduk di sekitar Gunung Merapi. Mereka meyakini Mbah Petruk penunggu Gunung Merapi itu akan menampakkan wajahnya, menagih janji, terutama jika muncul ketidakadilan di tengah masyarakat. Namun, banyak orang yang mengartikan tentang “janji” ini dalam berbagai versi.

Penampakan Petruk - Dok. Pribadi

Warga di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali berbeda lagi, mereka meyakini Mbah Petruk penunggu Merapi melindungi mereka. Setiap kali hendak ada “kegiatan” di Merapi, warga di utara Merapi itu bakal diberi wangsit berupa mimpi.

Penampakan Petruk - Dok Pribadi

Penampakan Petruk - Dok. Pribadi

Penampakan erupsi awan panas Gunung Merapi yang menyerupai Petruk, yang diambil gambarnya oleh Suswanto, warga Srumbung, Magelang, pada 25 Oktober selepas subuh sebelum letusan besarnya, menjadi fenomena tersendiri. Demikian juga yang saya lihat di sepanjang jalan Purworejo hingga Magelang. Akibat penampakan itu, saya kok kawatir akan memengaruhi harga kelapa. Semoga penampakan yang saya abadikan dalam laju kendaraan itu bisa juga ditangkap para Pembaca. Jika tidak, maafkan saya yang telah keliru melihatnya, hehehe…. (Depok, 28 November 2010)

——————-