Parah anak SD Kalau Beli Pentol Bakso, dikasih Bonus Nonton Film Porno
Kamis, 25 Nopember 2010 | 09:07 WIB
KEDIRI | SURYA Online - Sebagai pedagang kecil, trik pemasaran Hisam (21) amat kreatif. Tetapi, karena target pasar yang tidak semestinya, akhirnya penjual pentol goreng itu pun harus meringkuk di tahanan.
Bagaimana tidak ditahan, karena trik pemasaran itu adalah memberikan bonus tontonan video porno kepada setiap pembelinya yang hampir semuanya siswa SD. Pemuda asal Dusun Jatipelem, Desa Tempuran, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang itu pun akhirnya menyesal.
Bapak satu anak itu dibekuk petugas Unit Reskrm Polsek Plemahan, Selasa (24/11) sekitar pukul 09.00 WIB, saat menjajakan barang dagangannya di SDN Puhjarak II, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri.
Dari tangan Hisam, petugas menyita sebuah ponsel berisi 15 file video porno dari berbagai macam judul. Ia pun bisa dijerat dengan Pasal 29 UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang pornografi dengan hukuman maksimal 12 tahun penjara.
Polisi juga membekuk Agus Susianto (25) warga Brebes, Jateng yang indekos di Perak, Jombang itu. Selain menjadi juragan Hisam, Agus juga menjajakan pentol sendiri, Meski membantah menjalankan bisnis ala Hisam, Agus tetap ditangkap karena di ponselnya juga tersimpan file-file film porno. Kuat dugaan Agus dan Hisam bersekongkol.
Kapolsek Plemahan AKP Hadi Purnomo mengatakan, terbongkarnya kasus itu berkat laporan sekolah. Sekolah mendapat informasi dari muridnya bahwa Hisam tak hanya menjual pentol, tetapi juga memberi bonus tontonan porno. “Pihak sekolah mengaku resah dengan hal itu, lalu lapor ke kami,” ujar Hadi Purnomo.
Berdasarkan laporan itu petugas menyelidiki lokasi. Saat itulah aksi Hisam ketahuan. “Jadi sambil menunggu pentol digoreng, para murid itu disuguhi film porno dari ponsel tersangka,” jelas Hadi Purnomo.
Hisam sendiri mengaku tak sengaja menjalankan trik itu. Awalnya, dia hanya memperlihatkan sebuah adegan seekor macan yang memangsa bocah. Di sela-sela itu, ada satu penonton cilik yang bertanya, apakah Hisam punya film porno. “Saya menjawab ada, lalu saya putarkan video tersebut, dan mereka melihat,” jelas Hisam di ruang Unit Reskrim Polsek Plemahan.
Akibatnya, banyak siswa merasa ketagihan dan ingin menyaksikan video porno. Kesempatan itu tidak disia-siakan Hisam. Baginya, hal tersebut merupakan peluang besar untuk melariskan dagangan. Akhirnya setiap jam istirahat, Hisam siap di depan sekolah dengan pentol gorengnya dan video porno
Benar saja, kalau tanpa bonus video esek-esek, Hisam hanya membawa pulang penghasilan Rp 60.000, tetapi ketika diberi bonus video itu pendapatannya menjadi Rp 80.000 - Rp 100.000 per hari. “Sudah dua minggu saya jalani ini. Saya juga tidak berpikir kalau belakangnya akan seperti ini,” kata pria yang baru dua bulan berjualan pentol goreng itu.
No comments
PILIH PLATFORM KOMENTAR DENGAN MENG-KLIK