mengintip Keindahaan Gunung Lokon yang memukau
Pada saat terakhir meletus pada 2001 (tulisan ini 2005), sebagian wilayah Kota Manado yang berjarak sekitar 25 Km dari gunung itu, ditutupi hujan debu yang mengguyur disebabkan karena tiupan angin. Material debu yang dikeluarkan dari kawah gunung api ini berbentuk lava pijar dan ketinggiannya diperkirakan mencapai 400 meter.
Gunung Lokon pada Oktober 1991 pernah meletus yang menimbulkan kerugian material mencapai Rp 1 miliar. Ribuan jiwa penduduk di Desa Kakaskasen I, Kakaskasen II, Kinilow dan Tinoor, ketika itu setempat diungsikan besar-besar ke sejumlah daerah yang dinilai tidak rawan karena atap ribuan rumah penduduk hancur dihantam batu dan debu setebal 15 sampai 20 cm. Dalam musibah tersebut, seorang wisatawan asal Swiss, Vivian Clavel yang berkunjung saat terjadi letusan hebat itu tidak dapat ditemukan. Ia dipastikan tewas tertimbun longsoran lahar dingin.
Gunung Lokon Terletak di sebelah barat dengan ketinggian 1.580 meter. Gunung berapi aktif yang luar biasa. Menyajikan panorama pegunungan dengan kawah yang begitu indah. Waktu yang tepat untuk memulai perjalanan dari Kakaskasen, Tomohon adalah sekitar jam 7 pagi, dan dapat tiba di kawah pada saat udara pagi masih sejuk. Ikuti aliran lava dingin yang memanjang berkelok ke danau kawah yang berada 600 meter di bawah puncak, dengan kedalaman danau 60 meter. Kadang-kadang gunung ini menyemburkan debu kawah yang sampai ke pemukiman sekitar. Suatu hal yang penting untuk terlebih dahulu menghubungi Pos Pengamanan Gunung Lokon di Kakaskasen III. Gunung api Lokon terletak di antara Kota Tomohon dan Manado, Sulawesi Utara (Sulut), ditetapkan status siaga oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, karena menunjukkan aktivitas gempa vulkanik cukup tinggi.
"Sejak 9 Desember 2007 hingga sekarang sudah tercatat 60 kali gempa vulkanik, dan akan terus meningkat beberapa hari kedepan," kata Kepala Pos Pengamat Gunung Lokon, Jemmy Runtuwene, Rabu, di Manado.
Meningkatnya gempa vulkanik tersebut, telah melebihi intensitas gempa di perut bumi itu yang seharusnya hanya lima kali, serta sering mengeluarkan awan tebal dengan ketinggian mencapai 100 meter.
Menurutnya, apabila intensitas gempa vulkanik semakin meningkat dalam beberapa hari ke depan, maka suplai energi atau magma akan semakin naik, sehingga berpotensi meletus mengeluarkan awan dan lava panas.
Catatan pos pengamatan bahwa Gunung Lokon tersebut, terakhir meletus tahun 2003, serta kecenderungan terjadi siklus di bawah 10 tahun.
Pihaknya terus melakukan pengamatan khusus terhadap aktivitas gunung berapi itu, sebagai acuan untuk langkah antisipasi, kemungkinan peningkatan aktivitas yang dapat membahayakan keselamatan warga.
"Masyarakat sudah diingatkan untuk mewaspadai gejala gempa vulkanik dari perut gunung itu, dengan tidak beraktivitas radius dua kilometer (km) dari gunung Lokon," katanya.
Apalagi gunung itu sangat dekat dengan dua kota besar di Sulut, Manado dan Tomohon, atau hanya terletak dua kilometer dari jalur transportasi yang menghubungkan dua kota tersebut.
"Sejak 9 Desember 2007 hingga sekarang sudah tercatat 60 kali gempa vulkanik, dan akan terus meningkat beberapa hari kedepan," kata Kepala Pos Pengamat Gunung Lokon, Jemmy Runtuwene, Rabu, di Manado.
Meningkatnya gempa vulkanik tersebut, telah melebihi intensitas gempa di perut bumi itu yang seharusnya hanya lima kali, serta sering mengeluarkan awan tebal dengan ketinggian mencapai 100 meter.
Menurutnya, apabila intensitas gempa vulkanik semakin meningkat dalam beberapa hari ke depan, maka suplai energi atau magma akan semakin naik, sehingga berpotensi meletus mengeluarkan awan dan lava panas.
Catatan pos pengamatan bahwa Gunung Lokon tersebut, terakhir meletus tahun 2003, serta kecenderungan terjadi siklus di bawah 10 tahun.
Pihaknya terus melakukan pengamatan khusus terhadap aktivitas gunung berapi itu, sebagai acuan untuk langkah antisipasi, kemungkinan peningkatan aktivitas yang dapat membahayakan keselamatan warga.
"Masyarakat sudah diingatkan untuk mewaspadai gejala gempa vulkanik dari perut gunung itu, dengan tidak beraktivitas radius dua kilometer (km) dari gunung Lokon," katanya.
Apalagi gunung itu sangat dekat dengan dua kota besar di Sulut, Manado dan Tomohon, atau hanya terletak dua kilometer dari jalur transportasi yang menghubungkan dua kota tersebut.
No comments
PILIH PLATFORM KOMENTAR DENGAN MENG-KLIK