Debu Asteroid Berhasil Dibawa ke Bumi
Pesawat pengamat antariksa Jepang mengakhiri misi perjalanan tujuh tahun pada awal tahun ini, membawa debu dari permukaan asteroid untuk pertama kali, demikian dikatakan badan antariksa Jepang pada Selasa (16/11/2010).
Ilmuwan berharap partikel tersebut menguak rahasia pembentukan tata surya.
Pesawat tanpa awak Hayabusa, yang berarti burung elang dalam bahasa Jepang, rusak saat memasuki atmosfer Bumi pada Juni, tapi berhasil menjatuhkan kotak penampung berisi sampel setelah mendarat pada asteroid Itokawa, yang mendekati Bumi pada 2005.
Badan Eksplorasi Antariksa Jepang (JAXA) mengatakan partikel tersebut berpotensi memberi petunjuk cara tata surya terbentuk pada 4,6 miliar tahun lalu.
Asteroid dipercaya mempertahankan bentuk murninya dalam waktu lama, tidak seperti permukaan Bumi, yang terpengaruh perubahan atmosfer, air dan kegiatan vulkanik.
"Banyak hal tidak diketahui manusia, seperti, bagaimana Bulan terbentuk," kata juru bicara JAXA.
"Penelitian, tidak hanya dengan partikel ini, tapi dengan temuan lain, dapat memberi kita petunjuk cara tata surya dan planet terbentuk," katanya.
Bagian dari contoh itu dapat diberikan pada tahun depan kepada peneliti di seluruh dunia untuk pengujian lebih lanjut.
Kebanyakan dari partikel itu lebih kecil dari satu per 100 milimeter dan unsur tersebut termasuk mineral, seperti, olivine,
pyroxene and plagioclases.
Peneliti juga berharap penemuan tersebut memberi jawaban dari bahaya tabrakan asteroid dengan Bumi.
Ilmuwan berharap partikel tersebut menguak rahasia pembentukan tata surya.
Pesawat tanpa awak Hayabusa, yang berarti burung elang dalam bahasa Jepang, rusak saat memasuki atmosfer Bumi pada Juni, tapi berhasil menjatuhkan kotak penampung berisi sampel setelah mendarat pada asteroid Itokawa, yang mendekati Bumi pada 2005.
Badan Eksplorasi Antariksa Jepang (JAXA) mengatakan partikel tersebut berpotensi memberi petunjuk cara tata surya terbentuk pada 4,6 miliar tahun lalu.
Asteroid dipercaya mempertahankan bentuk murninya dalam waktu lama, tidak seperti permukaan Bumi, yang terpengaruh perubahan atmosfer, air dan kegiatan vulkanik.
"Banyak hal tidak diketahui manusia, seperti, bagaimana Bulan terbentuk," kata juru bicara JAXA.
"Penelitian, tidak hanya dengan partikel ini, tapi dengan temuan lain, dapat memberi kita petunjuk cara tata surya dan planet terbentuk," katanya.
Bagian dari contoh itu dapat diberikan pada tahun depan kepada peneliti di seluruh dunia untuk pengujian lebih lanjut.
Kebanyakan dari partikel itu lebih kecil dari satu per 100 milimeter dan unsur tersebut termasuk mineral, seperti, olivine,
pyroxene and plagioclases.
Peneliti juga berharap penemuan tersebut memberi jawaban dari bahaya tabrakan asteroid dengan Bumi.
No comments
PILIH PLATFORM KOMENTAR DENGAN MENG-KLIK