daftar 19 Tokoh yang menerima Tanda Kehormatan
Dari 19 tokoh nasional, lima tokoh dianugerahkan Bintang Mahaputra Adiprana, dua Bintang Mahaputra Utama, dua Bintang Mahaputera Nararya, satu Bintang Jasa Pratama, satu Bintang Jasa Nararya, dan delapan tokoh dianugerahkan Bintang Budaya Parama Dharma.
Perlu diketahui apa perbedaan antara Bintang Mahaputra Adiprana dengan tanda-tanda kehormatan lainnya. Informasi yang dikumpulkan INILAH.COM, Jumat (12/11/2010), Bintang Mahaputra Adiprana, adalah Bintang Mahaputra kelas II.
Bintang ini penghargaan sipil yang tertinggi, tetapi dikeluarkan dan diberikan sesudah Bintang Republik Indonesia kepada anggota korps militer. Bintang ini diberikan bagi mereka yang berjasa secara luar biasa pada bidang militer pula.
Tokoh yang menerima Bintang Mahaputra Adiprana adalah Mangkoenagoro IV (pujangga, penulis), Habib Sayyid Idrus bin Salim Al Jufrie (tokoh pejuang dari Sulawesi Tengah), Raden Ngabehi Ronggowarsito (pujangga, penulis), Sutan Takdir Alisjahbana (budayawan), Raden Saleh Syarif Bustaman (pelukis).
Bintang Mahaputra Utama, adalah Bintang Mahaputra kelas III. Bintang ini adalah penghargaan sipil yang tertinggi, tetapi dikeluarkan dan diberikan sesudah Bintang Republik Indonesia kepada anggota korps militer. Bintang ini diberikan bagi mereka yang berjasa secara luar biasa pada bidang militer pula.
Tokoh yang dianugerahkan Bintang Mahaputra Utama adalah Andi Makkasau Parenrengi Lawawo (tokoh pejuang dari Sulawesi Selatan), dan Andi Depu (tokoh pejuang dari Sulawesi Barat).
Bintang Mahaputra Nararya, adalah Bintang Mahaputra kelas V. Bintang ini penghargaan sipil yang tertinggi, tetapi dikeluarkan dan diberikan sesudah Bintang Republik Indonesia kepada anggota korps militer. Bintang ini diberikan bagi mereka yang berjasa secara luar biasa pada bidang militer pula.
Tokoh yang dianugerahkan Mahaputra Nararya adalah Ales Impurung Mendur (pejuang perintis Kemerdekaan RI), Sumarto Frans Mendur (pejuang perintis kemerdekaan RI).
Bintang Jasa, adalah bintang medali sipil yang dikeluarkan oleh pemerintah Republik Indonesia, dengan derajat setingkat di bawah Bintang Mahaputra. Bintang ini dikeluarkan dan diberikan kepada mereka yang berjasa luar biasa terhadap nusa dan bangsa pada bidang atau peristiwa atau hal tertentu di luar bidang militer.
Bintang Jasa dibagi dalam tiga kelas yakniBintang Jasa Utama (Uttama: yang tertinggi, yang terbaik, yang terhebat), Bintang Jasa Pratama (Prathama: yang pertama), dan Bintang Jasa Nararya (Nara: orang, aryya: terhormat).
Marwoto Hadi Soesastro (Executive Director Centre for Strategic and International Studies) yang dianugerahkan Bintang Jasa Pratama. Abdul Kadir (seniman) yang diangerahkan Bintang Jasa Nararya.
Bintang Budaya Parama Dharma (bahasa Sansekerta:parama=sangat bagus; dharma=hukum, kebenaran, kebaikan) adalah penghargaan yang dianugerahkan pemerintah Indonesia sebagai tanda kehormatan yang tertinggi bagi mereka yang berakhlak dan berbudi pekerti baik serta berjasa besar di bidang budaya.
Bintang Budaya Parama Dharma adalah tanda kehormatan yang tertinggi dalam bidang kebudayaan, yang setingkat dengan Bintang Jasa Utama. Bintang Budaya Parama Dharma diberikan tanpa kelas.
Yang dianugerahkan Bintang Budaya Parama Dharma adalah Sjafei Soemardja (pelukis dan pendidik), Ki Nartosabdo (seniman musik, dalang), Affandi Koesoema (pelukis), Yosef Bilyarto Mangunwijaya (budayawan, novelis), Sjumandjaja (budayawan, sutradara film), WS Rendra (budayawan, dramawan), Mimi Rasinah (maestro tari topeng), dan Udjo Ngaladena (seniman angklung). [bar]
No comments
PILIH PLATFORM KOMENTAR DENGAN MENG-KLIK