Pertolongan Pertama Saat Napas Bayi Terhenti !
Pertolongan Pertama Saat Napas Bayi Terhenti !
Gangguan pernapasan merupakan salah satu penyebab utama kematian pada bayi. Penyebabnya beragam, namun masalah ini bisa terjadi kapan saja misalnya saat bayi terjatuh atau tersedak.
Jika ini terjadi, jangan panik. Ketika pernapasan terhenti, tubuh masih memiliki waktu sepuluh menit untuk memberi respon terhadap rangsangan dari luar. Penanganan awal sebaiknya dilakukan pada empat menit pertama karena otak hanya bisa bertahan selama itu tanpa aliran oksigen.
Lembaga penanganan keadaan darurat, International SOS Indonesia memberi beberapa langkah yang dapat dilakukan sebelum bantuan profesional datang:
1. Pastikan Anda dan bayi Anda berada di tempat aman. Bersihkan area dari benda-benda yang mungkin berbahaya. Jangan lupa untuk mengumumkan keadaan darurat kepada orang lain di sekitar Anda.
2. Periksa kesadaran bayi Anda. Gelitiki kakinya.
3. Buka jalan napas dengan memeriksa apakah ada benda asing dalam mulut bayi. Tengadahkan kepala bayi Anda.
4. Periksa napas. Dekatkan telinga Anda ke hidung bayi dan terus arahkan pandangan ke gerakan dada bayi. Lakukan selama sepuluh detik. Jika bayi bernapas dan tidak mengalami luka, miringkan tubuhnya agar saluran pernapasan tidak tertekan.
5. Jika Anda tidak dapat mendeteksi napas, segera lakukan kompresi dada (CPR) selama dua menit sebelum Anda menelepon ambulans.
Kompresi dilakukan setelah Anda memberi bantuan napas dengan mulut. Anda harus memastikan mulut Anda menutupi mulut dan hidung bayi. Tidak boleh ada celah. Hembuskan udara dua kali dan pastikan efektivitas bantuan. Lihat apakah dada bayi ikut naik bersama setiap bantuan napas.
Kemudian setelah pemberian dua napas buatan, lakukan kompresi dada. Tekan bagian bawah tengah tulang dada bayi (tepat di antara puting bayi) dengan dua jari sebanyak 30 kali. Kecepatan tekanan sekitar seratus kali per menit. Biarkan dada kembali mengembang setelah akhir penekanan.
Ulangi siklus napas-tekan ini selama dua menit sebanyak maksimal lima kali atau hingga bayi memberi respon dengan terbatuk atau muntah.
Jika bayi merespon, kembali periksa napas dan jalan napasnya selama sepuluh detik. Pertahankan kondisi bernapas dengan menggendong bayi dengan posisi miring menghadap tubuh Anda sambil menunggu kedatangan ambulans.
Jika ini terjadi, jangan panik. Ketika pernapasan terhenti, tubuh masih memiliki waktu sepuluh menit untuk memberi respon terhadap rangsangan dari luar. Penanganan awal sebaiknya dilakukan pada empat menit pertama karena otak hanya bisa bertahan selama itu tanpa aliran oksigen.
Lembaga penanganan keadaan darurat, International SOS Indonesia memberi beberapa langkah yang dapat dilakukan sebelum bantuan profesional datang:
1. Pastikan Anda dan bayi Anda berada di tempat aman. Bersihkan area dari benda-benda yang mungkin berbahaya. Jangan lupa untuk mengumumkan keadaan darurat kepada orang lain di sekitar Anda.
2. Periksa kesadaran bayi Anda. Gelitiki kakinya.
3. Buka jalan napas dengan memeriksa apakah ada benda asing dalam mulut bayi. Tengadahkan kepala bayi Anda.
4. Periksa napas. Dekatkan telinga Anda ke hidung bayi dan terus arahkan pandangan ke gerakan dada bayi. Lakukan selama sepuluh detik. Jika bayi bernapas dan tidak mengalami luka, miringkan tubuhnya agar saluran pernapasan tidak tertekan.
5. Jika Anda tidak dapat mendeteksi napas, segera lakukan kompresi dada (CPR) selama dua menit sebelum Anda menelepon ambulans.
Kompresi dilakukan setelah Anda memberi bantuan napas dengan mulut. Anda harus memastikan mulut Anda menutupi mulut dan hidung bayi. Tidak boleh ada celah. Hembuskan udara dua kali dan pastikan efektivitas bantuan. Lihat apakah dada bayi ikut naik bersama setiap bantuan napas.
Kemudian setelah pemberian dua napas buatan, lakukan kompresi dada. Tekan bagian bawah tengah tulang dada bayi (tepat di antara puting bayi) dengan dua jari sebanyak 30 kali. Kecepatan tekanan sekitar seratus kali per menit. Biarkan dada kembali mengembang setelah akhir penekanan.
Ulangi siklus napas-tekan ini selama dua menit sebanyak maksimal lima kali atau hingga bayi memberi respon dengan terbatuk atau muntah.
Jika bayi merespon, kembali periksa napas dan jalan napasnya selama sepuluh detik. Pertahankan kondisi bernapas dengan menggendong bayi dengan posisi miring menghadap tubuh Anda sambil menunggu kedatangan ambulans.
No comments
PILIH PLATFORM KOMENTAR DENGAN MENG-KLIK