5 Tipe Rekan Kerja yang Kompetitif

Kompetisi tak hanya berlaku di arena olahraga atau kampanye politik. Kompetisi juga berlangsung di dekat kita, di lingkungan pekerjaan, contohnya. Dalam sebuah survei yang dilangsungkan oleh sebuah lembaga independen menyatakan bahwa persaingan di lingkungan pekerjaan saat ini jauh lebih berat ketimbang 10 tahun lalu.

Ketika banyak orang yang makin khawatir akan posisi mereka di pekerjaan, mereka (juga kita) akan lebih berupaya agar bisa membuktikan kepada atasannya bahwa mereka adalah karyawan yang harus dipertahankan, dan tekanan untuk bisa berperforma baik akan menjadi persaingan yang sengit di antara rekan kantor.

Memang, pada dasarnya persaingan yang sehat di kantor dengan rekan sekerja bisa meningkatkan motivasi dan produktivitas, tetapi terlalu banyak ketegangan dan friksi bisa merusak kinerja tim. Berikut adalah tipe rekan kerja yang kompetitif dan cara menghadapinya:

1. Yang penting cepat
Tipe ini adalah tipe yang ingin memenangi perlombaan dengan segala cara. Ketika manajer meminta semua bawahannya untuk memasukkan ide proyek, orang inilah yang pertama mengajukan respons. Ketika harus bekerja satu tim dengan tipe orang seperti ini, pastikan Anda mengecek ulang secara teliti tugas yang ia lakukan. Biasanya, demi menyelesaikan pekerjaan, ia akan lupa untuk memerhatikan hal-hal detail. Supaya tim Anda tidak berbuat kesalahan, selalu cek ulang hasil kerja orang yang tipe ini.

2. Penyendiri
Orang ini tipe yang sangat merahasiakan idenya seperti perhiasan. Ia ingin menyelesaikan pekerjaannya dengan waktu dan caranya sendiri, sulit untuk bisa berkolaborasi dengan tipe ini. Ketika bekerja dengan tipe ini, berikanlah ruang, tetapi pastikan bahwa Anda tetap menjaganya dalam lingkup kerja. Selalu cek ulang dengannya agar Anda tahu perkembangannya dan tawarkan bantuan seandainya ia butuh.

3. Si Superstar
Tak ada tantangannya yang terlalu berat untuk tipe ini. Orang ini tak segan-segan berbincang dan melobi orang yang jabatannya tinggi di perusahaan. Meski semangat "pasti bisa dikerjakan" memang bisa membantu, tetapi target yang ia kejar sebenarnya adalah agar para petinggi bisa melihat dirinya mampu mengatasi tugas-tugas sulit. Saat Anda bekerja satu tim dengan tipe Superstar, beri ia keleluasaan untuk memimpin. Anda bisa minta ia untuk mengutarakan ide grup Anda di rapat mendatang. Asalkan peran Anda tidak hilang, Anda bisa membantu memotivasi kolega dan membangun sekutu.

4. Pengangkat Beban
Individu ini paling senang menawarkan diri untuk mengerjakan tugas lain kepada atasannya agar bisa terlihat berinisiatif. Anda bisa belajar dari tipe yang seperti ini. Aksinya tak hanya membuatnya diperhatikan oleh atasan, tetapi memberinya kesempatan untuk belajar kemampuan baru. Jika Anda mengikuti langkahnya, hati-hati, jangan sampai Anda meminta tanggung jawab yang melebihi kekuatan Anda. Mencoba melakukan banyak hal akan mencederai hasil kerja dan kelelahan.

5. The Saboteur
Tipe ini akan melakukan banyak hal agar bisa jadi yang terdepan, misal, mengaku bahwa hasil kerja tim adalah hasil pemikirannya. Dengan membuat orang lain terlihat buruk, ia pikir ia akan terlihat lebih baik. Ini adalah bentuk insecurity seseorang. Selalu perhatikan gerak-gerik tipe ini dari jauh. Jika Anda mulai melihat gelagat orang ini mengaku hasil kerja atau merendahkan pekerjaan Anda, segeralah bertindak, misal, komunikasikan dengan manajer, atau dengan orangnya.

Saat Anda berada dalam lingkup kerja yang amat kompetitif, lakukan:
Fokus pada performa Anda ketimbang aksi yang dilakukan oleh rekan kerja, pastikan manajer Anda mengerti kontribusi Anda terhadap hasil kerja tim. Anda menjaga diri tetap positif dan integritas diri dengan menghindari drama tempat kerja. Jangan terlalu mengkhawatirkan aksi dari rekan kerja Anda. Tentu, perlu diingat, kompetitor di pekerjaan yang terlalu berlebihan bisa menjadi senjata makan tuan.

Jika rekan kerja bersikap kompetitif berlebihan, misal, dengan tidak menawarkan informasi yang Anda butuhkan, Anda perlu menghadapinya. Anda bisa lakukan rapat kecil untuk mengutarakan keberatan Anda dengan tingkahnya yang memang berlebihan, atau, bisa pula Anda utarakan kepada manajer Anda.

Terlebih lagi, jangan pula gampang terpancing amarah. Jika rekan kerja ini mencari pujian atau kredit atas hasil kerja tim, padahal kerjanya hanya sedikit, biarkanlah. Jangan terlalu memikirkan hal-hal yang kecil dan mengabaikan kerja tim.

Jadilah orang fleksibel. Belajarlah untuk beradaptasi agar bisa lebih efektif berkomunikasi dengan rekan kerja yang menantang itu. Anda tak perlu mengubah sikap atau sifat secara total, tetapi yang perlu diingat adalah, pendekatan yang berbeda pun bisa membantu Anda mencapai gol yang sama.
kompas.com

No comments

PILIH PLATFORM KOMENTAR DENGAN MENG-KLIK

Powered by Blogger.