Bahaya lampu neon bagi kesehatan
Saat ini lampu neon Compact Fluorescent Light (CFL) digunakan hampir di setiap rumah maupun perkantoran. Lampu neon banyak dipilih karena cahayanya lebih terang dan lebih irit listrik dibanding bola lampu pijar. Lampu ini mampu memberikan efisiensi yang lebih tinggi dari lampu pijar biasa yaitu sekitar 25% - 30% dalam konsumsi listrik.
Efisiensi energi lampu neon/CFL memang sangat signifikan, namun ternyata ada bahaya tersembunyi di dalam setiap lampu yang memerlukan perhatian dan penanganan khusus. Lampu neon dipasarkan dalam kondisi aman dan tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan selama kaca/bola lampunya tetap utuh. Bahaya akan datang jika lampu pecah-pecah, patah atau tidak dibuang dengan benar.
Lampu neon mengandung mercury yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Mercury dapat merusak sistem saraf pusat, hati, dan ginjal. Bahkan pada tingkat rendah, merkuri mampu menyebabkan sejumlah masalah kesehatan termasuk sistem motorik tubuh, kemampuan kognitif dan masalah emosional. Eksposur yang lebih tinggi atau berkepanjangan dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang lebih serius. Bayi dan anak-anak sangat rentan terhadap efek racun merkuri ini.
Kandungan mercury pada sebuah lampu neon hanya sebesar 4 sampai 5 miligram atau hanya sebesar bola pada ujung bolpoint jika dipadatkan. Meskipun terdengar seperti jumlah yang sangat kecil namun kandungan mercury sebesar itu dapat mencemari sekitar 6.000 galon air. Jika lampu neon pecah, uap merkuri akan keluar dan mencemari lingkungan sekitarnya.
Pengguna lampu neon terutama mereka yang memiliki anak-anak perlu tahu apa yang harus dilakukan ketika ada lampu neon yang pecah di salah satu ruangan rumah anda. Mendapati lampu neon yang pecah perlu penanganan khusus dalam proses pembuangannya tidak seperti membuang pecahan kaca biasa.
Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan jika lampu neon di rumah anda pecah:
- Orang-orang dan hewan peliharaan harus segera meninggalkan ruangan.
- Buka jendela dan pintu selama 5 sampai 10 menit agar udara keluar dari ruangan.
- Matikan AC ataupun pemanas udara.
- Kumpulkan pecahan dan bubuk kaca dengan menggunakan kain basah. Jangan gunakan penyedot debu atau sapu.
- Masukkan semua puing-puing dan kain basah tadi ke dalam plastik atau wadah lain yang kedap udara dan buang di tempat yang jauh dan aman atau di tempat pembuangan yang memang dikhususkan untuk sampah beracun.
- Tetap biarkan ruangan berada dalam kondisi kosong dan terbuka selama 3 sampai 4 jam dengan kondisi jendela dan pintu tetap terbuka juga.